Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live

TRAINING ESQ DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI MAHASISWA BARU

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan training Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dan pendidikan karakter bagi mahasiswa baru beragama Islam yang diterima melalui jalur SBMPTN sebanyak 1.342 orang. Training ini merupakan salah satu rangkaian pembekalan bagi mahasiswa baru UNY dalam upaya untuk membangun karakter dan pembinaan softskill. Pembukaan training ESQ berlangsung di Auditorium UNY (3/8) dan dibuka oleh Wakil Rektor I UNY Wardan Suyanto, MA., Ed.D. Training ini diharapkan dapat membangun karakter yang tangguh bagi mahasiswa baru yang tidak hanya mengedepankan intelektual saja, namun juga emosional dan spiritual, yang selaras dengan visi UNY yaitu, bertaqwa, mandiri, dan cendekia. Kegiatan berlangsung selama 2 hari dan diikuti oleh 215 mahasiswa baru Fakultas MIPA dan 256 mahasiswa baru Fakultas Ilmu Pendidikan.

Menurut Kabag Kemahasiswaan Rektorat UNY Drs. Mujiran, training ESQ untuk mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dan Fakultas Teknik (FT) akan dilaksanakan pada 8-9 Agustus yang diikuti oleh 229 mahasiswa FBS dan 167 mahasiswa FT. Sedangkan pada 10-11 Agustus, 170 orang mahasiswa baru Fakultas Ilmu Sosial, 185 mahasiswa baru Fakultas Ilmu Keolahragaan dan 120 mahasiswa baru Fakultas Ekonomi akan menjalani training ESQ. Ketua panitia kegiatan Ilmawan Mustaqim, MT mengatakan bahwa sebelumnya telah dilaksanakan training ESQ bagi mahasiswa baru jalur SNMPTN yang diikuti oleh 1.643 orang. “Direncanakan pada bulan Agustus ini juga akan dilaksanakan ESQ bagi mahasiswa baru jalur seleksi mandiri” katanya.

Pada hari pertama kegiatan diisi materi oleh Wahyu dari tim training ESQ. Salah satu peserta, Arif Imam dari prodi matematika Fakultas MIPA mengatakan bahwa dirinya cukup antusias mengikuti training ini karena ingin tahu seperti apa ESQ itu yang belum pernah ia dapatkan sebelumnya. Sedangkan Nopa Triyani dari prodi bimbingan konseling Fakultas Ilmu Pendidikan berharap agar dengan training ini bisa menambah motivasi untuk menuntut ilmu sekaligus menambah teman. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

YUDISIUM FE UNY JULI 2016: SITI BADRIYAH PERAIH IPK TERTINGGI

$
0
0

Sebanyak 128 orang dinyatakan lulus secara akademik maupun administratif menyandang gelar sarjana dan diploma pada upacara yudisium Fakultas Ekonomi (FE) UNY Periode Juli 2016. Dari 128 peserta yudisium tersebut, 45 orang merupakan lulusan program S1 Kependidikan, 51 orang lulusan program S1 Non Kependidikan, dan 32 orang lulusan program D3. Demikian Wakil Dekan III FE, Isroah, M.Si melaporkan di hadapan para peserta yudisium dan ketua jurusan/program studi (prodi) serta kepala bagian dan sub bagian di lingkungan FE UNY.

“Sebanyak 46 orang peserta yudisium lulus dengan predikat Dengan Pujian. Rata-rata perolehan IPK pada yudisium periode ini mencapai 3,43. Sedangkan masa kelulusan rata-rata untuk S1 dan D3 berturut-turut adalah 3,24 tahun dan 2,94 tahun Prodi dengan jumlah lulusan terbanyak yaitu Prodi Manajemen S1 sebanyak 36 orang. Selamat!” lanjut Isroah.

Mewakili Dekan, Wakil Dekan II Nurhadi, MM memberikan sambutannya kepada para lulusan. “Dengan mengikuti upacara yudisium ini, gelar sudah sah menjadi bagian dari nama Anda. Wisuda hanya sekedar seremoni. Silakan pilih mana yang akan dijalani. Apakah akan melanjutkan studi, mencari pekerjaan, atau justru menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” ujarnya.

Dalam periode ini, IPK tertinggi diraih oleh Siti Badriyah dari Prodi Pendidikan Akuntansi dengan indeks 3,86. Lulusan SMK N 1 Jogonalan Klaten ini menjadi salah satu penerima beasiswa Bidik Misi semenjak semester dua kuliah. Putri sulung dari dua bersaudara pasangan Jono (47) dan Sutiyem (40) ini semasa berkuliah juga aktif di beberapa organisasi baik intra maupun ekstra kampus.

“Saya dulu aktif di (UKMF) Al Fatih dan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM). Selain itu, saya juga ikut bergabung dalam Persatuan Pengajian Anak Muslim (PPAM) Jogonalan Klaten,” terang Siti yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Karang Taruna di desanya selama 2 tahun ini.

Ditemui seusai upacara yudisium, Siti mengaku tidak memiliki tips khusus dalam belajar. “Waktu belajar saya tidak tentu. Kapan ada waktu luang, saya luangkan untuk membaca. Kadang sebelum tidur, kadang setelah sholat tahajud,” ungkap Siti.

Siti yang kini bekerja sebagai Admin dan Keuangan di salah satu lembaga zakat swasta di Yogyakarta ini mengaku bersyukur bisa kuliah. “Jangan takut kuliah, jangan ragu melanjutkan pendidikan. Ada banyak hal yang bernilai yang bisa bermanfaat bagi kehidupan kita lebih dari sekedar gelar dan ijazah yang kita dapatkan,” pesan Siti. (fadhli)

Label Berita: 
Share/Save

REKTOR UNY WAKILI INDONESIA DALAM PENANDATANGAN MOU THINK-TANK ALLIANCE TIONGKOK - RI

$
0
0

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A menerima kehormatan sebagai perwakilan Indonesia dengan menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) “Think-Tank Alliance Tiongkok - RI”. Sementara itu, dari pihak Tiongkok diwakili oleh Presiden Beijing Foreign Studies University (BSFU), Prof. Peng Long. Agenda tersebut dihelat di Gui Yang, China (1/8). Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Indonesia, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak.

Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut berawal dari dibentuknya Lembaga Wadah Pemikir Tiongkok Indonesia (CIUTTA). CIUTTA didirikan dalam upaya untuk melaksanakan kesepakatan-kesepakatan penting dengan Presiden Xi Jinping dari Republik Rakyat Cina dan Presiden Joko Widodo dalam Joint Statement on Strengthening Comprehensive Strategic Partnership between the People’s Republic of China and The Republic of Indonesia dan the Joint Communiqué on the China-Indonesia Vice Premier Level People-to-People and Cultural Exchange Mechanism dan untuk menciptakan sebuah platform untuk dialog, pertukaran dan kerja sama antara para pemikir di universitas- universitas Cina dan Indonesia.

Saat ini, baru 7 universitas yang tergabung dalam CIUTTA. Ketujuh perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Yogyakarta, BFSU (dari Tiongkok), Central China Normal University, dan Hebei Normal University.

Nota kesepahaman ini diharapkan mampu memperkuat kerjasama antara universitas – universitas di Indonesia dan universitas – universitas di Tiongkok, mempererat pertukaran budaya, serta membangun kemitraan strategis dalam bidang kemanusiaan, pendidikan, teknologi dan sains, serta bidang – bidang strategis lain.

Sebelumnya, Rektor UNY dan Presiden BFSU melalukan pembicaraan singkat sebelum akhirnya sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman tersebut. (BFSU/Humas KUIK)

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA FMIPA UNY SABET MEDALI EMAS DI KOREA

$
0
0

Lima Mahasiswa UNY yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) KSI MIST UNY, telah berhasil meraih medali emas dan special award dalam ajang Internasional World Invention Creativity Contest (WICC) 2016 di SETEC, Seoul, Korea Selatan. WICC (28 – 30/7).

Karya yang berjudul ALEA(Alternative Energy of Air Conditioner (AC) Exhaust) AC Exhaust Powered Electricity Generator As The Eco-Friendly Renewable Energy ini diketuai oleh Sari Rosiati Nur Khasanah (Kimia 2014), dengan anggota Fauziyyah Diyah Anggita Sari (Kimia 2014), Rizal Burhanudin (Pendidikan Fisika 2013), Okta Lesagia (Pendidikan Bahasa Inggris 2014), dan Absari Hanifah (Pendidikan Biologi 2014).

Sari Rosiati menjelaskan, ALEA adalah pembangkit listrik berbasis tenaga angin dari pembuangan AC, dimana proses dari ALEA ini memanfaatkan energi angin yang keluar dari pembuangan AC diubah menjadi arus listrik dengan menggunakan alat yang diberi nama ALEA. Keunggulan produk ini antar lain ramah lingkungan, tidak mengurangi kinerja mesin AC, dan energi yang dihasilkan konstan.

Kompetisi ini diadakan oleh  Korea University Invention Association (KUIA) bekerjasama dengan World Invention Intellectual Property Association (WIIPA). WICC ini diikuti oleh ratusan inventor dari beberapa negara, di antaranya Malaysia, Indonesia, Korea Selatan, Vietnam, USA, Taiwan, China, Filiphina, dan beberapa negara lainnya.

“Kompetisi ini memiliki konsep exhibition, dimana setiap inventor mempresentasikankarya mereka dan dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab dihadapan dewan juri. Kompetisi ini diselenggarakan selama 3 hari. Delegasi Indonesia dalam WICC tahun ini diwakili oleh 3 universitas terbaik di Indonesia, diantaranya Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Negeri Yogyakarta”, lanjutnya. (Sari,Fauziyyah/witono)

 

Label Berita: 
Share/Save

PELEPASAN TIM PIMNAS UNY

$
0
0

Pimnas merupakan kegiatan rutin tahunan sejak tahun delapan puluhan namun harus tetap diperjuangkan. Kami bangga apabila ada alumni yang bisa kembali membimbing di fakultas seperti juga para senior pimnas yang telah menjadi dosen. Demikian kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam pelepasan tim Pimnas UNY yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY, (5/8) yang dihadiri pula oleh pejabat di lingkungan UNY. Lebih lanjut Rektor mengungkapkan bahwa recognisi masyarakat terhadap kampus tidak hanya semata banyaknya lulusan yang cumlaude melainkan juga yang memiliki softskill dan kompetensi di luar bidang akademik. “Setelah selesai pimnas adakan evaluasi dan talent scouting untuk mencari bibit-bibit intelektual muda” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA

Pimnas atau Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, merupakan ajang kompetisi berskala nasional tempat para mahasiswa dari seluruh universitas di Indonesia unjuk kemampuan intelektual dan kreativitas dalam bentuk pembuatan PKM. Tim Pimnas UNY merupakan finalis yang lolos dari 123 proposal PKM yang didanai Dikti dari 738 proposal yang diajukan UNY. Menurut koordinator Tim Pimnas UNY, Nurtanio Agus Purwanto, M.Pd. kegiatan ini akan berlangsung sejak tanggal 8-11 Agustus 2016 di Institut Pertanian Bogor di mana UNY mengirimkan 12 tim yang terdiri dari PKM Pengabdian Masyarakat 3 tim, PKM Penelitian 4 tim, PKM Kewirausahaan 2 tim, PKM Karsa Cipta 2 tim, dan PKM Teknologi 1 tim dengan jumlah peserta 54 orang mahasiswa, 12 dosen pembimbing, dan 11 official. “Persiapan yang telah dilakukan tim Pimnas UNY, selain pelatihan juga ada pembinaan dari fakultas dan inisiatif dari tim PKM itu sendiri” tutup Nurtanio. (dedy)

Label Berita: 
Share/Save

CLOSING CEREMONY INTENSIVE ENGLISH COURSE 2016 OLEH REKTOR UNY

$
0
0

Di tahun UNY kembali bekerja sama dengan USINEC (U.S./Indonesia Education Consortium), menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris intensif yang dilaksanakan selama 77 jam pelatihan untuk meningkatkan kapasitas berbahasa Inggris 72 orang dosen UNY. Pelatihan Bahasa Inggris ini diselenggarakan dengan materi academic writing, public speaking, cultural class, dan article consultation session.

 Intensive English Course 2016 yang diselenggarakan pada tanggal 18 Juli-5 Agustus 2016 ini mendatangkan 2 instruktur dari USINEC, yaitu Sally Jane Kloppe dan Sandra Kay Stroo.

Setelah 3 minggu pelatihan berjalan dengan lancar, pada Jumat (5/8/2016) diadakan Upacara Penutupan Intensive English Course 2016 di LPPMP. Turut hadir dalam acara tersebut yakni Rektor, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, Wakil Rektor IV, dan Kepala LPPMP.

Satu per satu pihak terkait diminta untuk memberikan testimoni terhadap program tersebut. Dr. Denise Priantinah sebagai perwakilan dari peserta menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat positif dan mampu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris partisipan dengan cukup baik.

Sementara itu, sebagai instruktur Sandra Kay Stroo, “Sebenarnya dalam pelatihan ini, kalianlah guru-guru kami. Kami para instruktur justru banyak belajar dari kalian. Saya ucapkan terima kasih untuk para buddy teacher yang sudah membantu menyiapkan materi pengajaran di kelas”.

Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA selaku Rektor UNY menegaskan “Kita berharap hubungan dengan USINEC dapat terus terbina dengan baik dan pelatihan dengan mendatangkan native speaker seperti ini bisa terus dilaksanakan. Kami juga sudah menganggap Sandra dan Sally sebagai bagian dari keluarga besar kami, karena ilmu yang sudah dibagikan kepada kami semua.” Acara pun dilanjutkan dengan penutupan Intensive English Course 2016 secara simbolis dan penyerahan kenang – kenangan kepada kedua instrutur.

Di akhir acara, disebutkan nama – nama peserta teraktif di setiap kelas. Peserta teraktif untuk kelas Public Speaking pagi, adalah Rr. Chusnu Syarifa Kusuma dan untuk kelas Public Speaking siang adalah Eka Ary Wibawa. Sementara itu, untuk Academic Writing pagi, peserta teraktif adalah Andian Ari Anggraini, dan untuk Academic Writing siang peserta teraktif adalah Dr. Denise Priantinah. (Wulan)

Label Berita: 
Share/Save

PEMBEKALAN PPL PPG SM-3T ANGKATAN IV

$
0
0

Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) mengadakan kegiatan pembekalan bagi peserta PPG SM-3T (30-31/07) di Gedung Layanan Akademik Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates.

Pembekalan diadakan guna memberikan arahan kepada peserta PPG SM-3T sebelum diterjunkan untuk melaksanakan praktek pengalaman lapangan (PPL) di sekolah mitra. Dalam pembekalan ini diikuti oleh sebanyak 284 peserta dari 16 program studi , yang meliputi Prodi:Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Fisika, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Teknik Otomotif, Pendidikan Teknik Mesin, Pendidikan Guru PAUD, PGSD, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Geografi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Kewarganegraan, Pendidikan Bimbingan dan Konseling serta PJKR.

Pembukaan kegiatan melibatkan beberapa pimpinan LPPMP dan pimpinan UNY Kampus Wates. Dalam sambutannya Prof. Anik Ghufron menyampaikan menjadi seorang guru yang profesional haruslah menginspirasi bagi semua elemen yang berada disekolah. Selain itu pada kesempatan yang sama Drs. Bambang Saptono, M.Si menyampaikan tujuan dari pembekalan ini adalah mempersiapkan guru-guru yang handal dan siap dalam segala bidang, bukan saja guru yang sekedar memberikan materi saat pembelajaran.

Pembekalan PPL PPG SM-3T dilaksanakan selama 2 hari, menghadirkan pembicara antara lain Prof. Dr. Anik Ghufron; Suyud, M.Pd., membahas tentang kesiapan guru PPL SM-3T dan Kurikulum yang akan digunakan, tugas dan kewajiban peserta PPL PPG SM-3T selama 4 bulan disekolah, serta kegiatan workshop pembuatan penilaian dan matriks kegiatan.

Ketua P4 TKN dalam penyampaian materinya mengatakan menjadi guru syarat mutlaknya harus mengusai  empat kompetensi guru yaitu kepribadian, pedagogik, sosial dan profesional. Apabila guru sudah mempunyai empat kompetensi itu maka guru akan dapat menginspirasi dalam segala hal dengan mempunyai jiwa semangat mengajar untuk mencerdaskan pendidikan Indonesia.

Dalam kesempatan ini salah satu peserta PPG SM-3T yang bernama Narto Solihin (pendidikan biologi) mengungkapkan bahwa dengan adanya kesempatan untuk mengikuti pembekalan PPL ini kami mendapatkan gambaran akan pelaksanaan kegiatan PPL yang akan dilaksanakan di sekolah nantinya. “ Kami merasa berterimakasih kepada seluruh jajaran LPPMP dan pimpinan UNY Kampus Wates atas keterlaksanaan kegiatan pembekalan PPL PPG SM-3T tahun 2016” ujar Narto.(sidiq)

 

Label Berita: 
Share/Save

KUNJUNGAN LPPM UPI BANDUNG KE LPPM UNY

$
0
0

Rombongan LPPM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung melakukan kunjungan terkait pelaksanaan kegiatan research dan pengabdian kepada masyarakat di LPPM UNY, Selasa (2/08). Ketua rombongan sekaligus Ketua LPPM UPI Prof. Dr. H. Sumarto, M.SIE mengatakan kunjungan ini baru pertama kali dilakukan LPPM UPI Bandung ke LPPM UNY. Lawatan ini bertujuan untuk menggali informasi dan tukar pengalaman bagaimana kegiatan penelitian, publikasi hasil penelitian, pelaksanaan KKN dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Lebih lanjut Sumarto mengatakan kami ingin melakukan studi komparatif hasil penelitian tentang kebijakan anggaran dan manajemen riset di lingkungan UNY, dimana klaster UNY saat ini (klaster utama) lebih baik dari UPI.

Ketua LPPM UNY, Dr. Suyanta, M.Si, saat menerima rombongan dari UPI mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan ini. “Kami berharap kunjungan ini menjadi awal baik bagi lembaga sebagai mitra kerja sama pada bidang riset”, tuturnya.

Suyanta menambahkan terkait manajemen riset saat ini LPPM UNY sebagai ujung tombak penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di UNY. Untuk mengakomodasi kegiatan riset tersebut LPPM mengembangkan sistem informasi berbasis web yang disebut SIMPPM UNY (Sistem Manajeman Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat). Sistem ini mengadopsi Simlitabmas Dikti mulai dari pendaftaran proposal riset dan PPM, ploting reviewer, penilaian, dan rekap hasil. “Saat ini sistem ini sudah digunakan setiap Fakultas di UNY untuk pelaksanaan kegiatan riset dan PPM”, tambahnya. (agus)

Label Berita: 
Share/Save

SMART TRAINER FOR ARCHER, BELAJAR PANAHAN JADI MAKIN MUDAH DAN EFEKTIF

$
0
0

Lima mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Sigit Imam Sutaji, Oby Zamisyak, Dwi Marlina, Afif Nurfathin, dan Ferry Yuda Purnama berhasil menciptakan sebuah alat sebagai media alat bantu belajar memanah dalam bidang teknologi olahraga panahan. Berawal dari melihat prestasi atlet panahan di Indonesia yang membanggakan, sedangkan industri peralatan olahraga khususnya panahan belum banyak ditemukan di Indonesia.

Lima mahasiswa tersebut yang dibimbing oleh Dr. Fatchul Arifin, M.T., ikut ambil bagian untuk menghasilkan inovasi dalam bidang olahraga berupa smart trainer for archer berbasis sinar laser dan accelerometer untuk mempermudah berlatih panahan. Alat ini berguna­­­­­­­­­ untuk meningkatkan kemudahan dalam belajar memanah khususnya pemula.

Uji coba alat ini di laksanakan di Lapangan Panahan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNY. Sasaran ujicoba adalah pemanah pemula yang sedang berlatih panahan dan dilatih oleh Heru Prasetyo S.Pd yang mana sebelumnya adalah atlet panahan jebolan UNY.

“Kami sebagai pelatih sangat terbantu dengan adanya alat ini. Pertama kami dapat mengetahui getaran lengan seorang atlet panahan dan kedua kami dapat mengetahui kemiringan busur ketika atlet tersebut menarik busurnya. Jadi kedepannya harapan kami alat ini dapat diproduksi secara masal agar bisa membantu bidang panahan Indonesia,” ujar Heru Prasetyo yang juga merupakan pelatih panahan di lapangan panahan FIK UNY. 

Oby Zamisyak, salah seorang anggota kelompok menjelaskan bahwa Smart trainer for archer ini menggunakan accelerometer sebagai alat yang digunakan untuk mengukur percepatan, serta mendeteksi dan mengukur vibrasi atau getaran.

“Sedangkan arduino Pro Mini sebagai papan mikrokontroler berdasarkan Atmega 328 SMD, LED laser sebagai pembidik, dan baterai Li-Po sebagai sumber daya, serta bluetooth HC05 untuk mengirimkan data ke smartphone pelatih,” terang Oby.

Alat ini juga akan mewakili UNY dalam berhasil masuk dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-29 di Bogor bulan Agustus ini dalam kategori Karsa Cipta (KC).

Oby menambahkan bahwa alat ini juga dudah diajukan untuk medapat HAKI melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY. (haryo)

 

Label Berita: 
Share/Save

TERMO ROOF PANEL, GENTENG PENGHASIL LISTRIK KARYA MAHASISWA FT UNY

$
0
0

Mahasiswa yang tergabung dalam tim PKM-Karsa Cipta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mempunyai gagasan membuat Termo Roof Panel, inovasi teknologi pengumpul panas matahari menjadi energi listrik (solar heat harvester) berbasis phase change material sebagai solusi mengatasi krisis energi listrik di Indonesia.

Mohamad Dirgantara Nurul Galaksi salah satu anggota kelompok menjelaskan bahwa “Dasar alat Termo Roof Panel memanfaatkan energi panas matahari yang akan diubah menjadi energi listrik dengan bantuan phase change material,phase change material yang akan digunakan adalah jenis paraffin organic yang akan disatukan dengan panel atap berupa genteng berbahan dasar metal,” ujarnya.

Lebih jauh, Dirgantara menjelaskan bahwa Termo Roof Panel ini berfungsi untuk tenaga memanfaatkan panas matahari guna mengoptimalkan energi alam yang disediakan oleh bumi. Selain dapat digunakan sebagai energi, Termo Roof Panel dapat juga berfungsi sebagai atap bangunan sehingga dalam satu alat mengandung dua manfaat yang bisa di manfaatkan langsung.

Sedangkan aspek bahan yang digunakan berupa Phase change materials (PCM) yang dapat menyimpan energy dan tidak hanya digunakan untuk memanaskan suatu fluida, tetapi juga mampu untuk mempertahankan temperatur suatu fluida agar tetap konstan. Komponen lain dari Termo Roof Panel adalah Termoelektrik Generator (TEG)  alat yang dapat digunakan  sebagai  pembangkit tegangan listrik dengan memanfaatkan konduktivitas atau daya hantar panas dari sebuah lempeng logam.

Tim beranggotakan yang beranggota Arizka Setya windhiarti, Riyan Sugiarto, Dyah Ayu Pratiwi, Nida Arifatul Hasanah, dan Mohamad Dirgantara Nurul Galaksi. Lebih lanjut, Dirgantara menjelaskan cara kerja Termoelektrik Generator (TEG) dengan cara  panas masuk pada salah satu sisi dan dibuang dari sisi lainnya lalu transfer panas tersebut menghasilkan suatu tegangan yang melewati sambungan termoelektrik dan besaran tegangan listrik yang dihasilkan sebanding dengan gradien suhu.

“Prinsip kerja dari Termo Roof Panel adalah dengan menyerap panas bumi lalu diserap oleh genteng dan PCM panas yang telah terkumpul diteruskan oleh TEG untuk dirubah menjadi tenaga listrik dengan cara menyambungkan kabel-kabel pada Termoelektrik generator dihubungkan satu persatu secara seri dengan menggunakan kabel,” lanjut Dirgantara.

“Hal ini dilakukan supaya arus listrik yang diperoleh dapat di kumpulkan dalam satu titik dan setelah arus terkumpul dalam satu titik, maka arus atau daya listrik yang diperoleh disimpan didalam baterai atau accu. Selain disimpan dalam baterai atau accu arus listrik dapat disalurkan langsung untuk pemakaian kebutuhan rumah tangga dengan mengubah arus DC menjadi AC menggunakan inverter,” papar Dirgantara.

Termo Roof Panel ini mempunyai keunggulan yaitu ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi seperti halnya bahan bakar fosil yang selama ini digunakan, serta konservasi energi karena Termo Roof Panel berperan dalam manajemen konservasi energi melalui penghematan energi listrik khususnya di Indonesia yang mengalami krisis energi listrik,” tambah anggota kelompok, Arizka.

“Selain itu juga sebagai pengolahan limbah, karena Termo Roof Panel menggunakan bahan yang salah satu komponennya adalah limbah plat atau seng dalam hal ini bermaksud mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi tingkat penghasilan limbah di Indonesia, keunggulan lain adalah kenyaman ruang dan lebih efisien,” imbuh Arizka.

“Jadi harapan kami dengan dibuatnya Termo Roof Panel inovasi teknologi pengumpul panas matahari menjadi energi listrik ini dapat membantu mengurangi krisis energi listrik yang terjadi di Indonesia sekarang ini”, harapnya.(haryo)

 

Label Berita: 
Share/Save

SHELLA MAWARNI, MANTAN PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI PERAIH IPK SEMPURNA

$
0
0

Untuk pertama kalinya dalam mengemban amanah sebagai Direktur PPs UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono meyudisium lulusan (31/7). Sebanyak 131 orang magister berhasil menyelesaikan studinya dengan rata-rata lama studi 28 bulan, 60% atau 78 orang diantaranya lulus dengan predikat “Dengan Pujian/Cumlaude”. Dengan melihat hasil tersebut, beliau mengungkapkan kegembiraan dan kebanggaannya kepada lulusan PPs UNY. Selain itu, dalam sambutannya beliau berharap lulusan dapat menjaga nama baik almamater dan menjadi Agent of Change di manapun berkarya dan mengabdi.

Sementara itu, dari ujian terbuka program doktor PPs UNY, terdapat 6 (enam) lulusan doktoral (jenjang S-3) yang terdiri atas 4 dari PEP, dan 2 dari PTK. Dr. Idwin Irma Krisna, M.Si berhasil lulus dengan IPK 3,90 dengan predikat Cumlaude. Sedangkan dari 131 nama peserta yang dibacakan masing-masing kaprodi, terdapat satu peserta yang berhasil meraih predikat IPK sempurna (4,00), Sella Mawarni, M.Pd. dari Program Studi Teknologi Pembelajaran. Penerima beasiswa bidik misi ketika menempuh kuliahnya di Prodi S-1 Teknologi Pendidikan FIP UNY tahun 2010 ini lulus jenjang magister dalam waktu 25 bulan. Dalam sambutannya mewakili seluruh peserta, ia mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan curahan ilmu yang diberikan dosen. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengelola dan staf serta Pimpinan PPs UNY. Atas bantuan dari Bapak/Ibu semua kami berhasil meraih prestasi yang gemilang,”ujarnya.

Semasa kuliah, alumni SMK 1 Karanganyar ini juga aktif di beberapa organisasi baik intra maupun ekstra kampus. “Saya dulu merupakan member aktif di Saffel (Student Activity Forum of Foreign Language) UNY. Selain itu, ketika menempuh studi di jenjang S-1 juga termasuk anggota HIMA (Himpunan Mahasiswa) Teknologi Pendidikan UNY. Ketika di PPs UNY saya juga bergabung dalam Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) UNY, ” jelas Sella kepada Humas PPs UNY.

Banyak sekali produk hasil olahan Sellla selama belajar di prodi TP. Berkat bimbingan kaprodi, Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D., telah banyak produk multimedia yang dihasilkan.  Jelajah Indonesia, Epub “Mengenal Dasar-Dasar Macromedia Flash8”, Digital Book : Fitur-Fitur Umum dalam Multimedia Pembelajaran adalah contoh hasil karyanya. Selain itu, masih banyak poster yang berkaitan dengan organisasi dan kegiatan kampus hasil desain mahasiswa asal Kebumen ini.  (Rubiman).

 

Label Berita: 
Share/Save

UNY JUARA UMUM PEKSIMIDA DIY

$
0
0

Dari 21 tangkai lomba yang dilaksanakan dalam Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) DIY tahun 2016 belum lama ini, UNY berhasil meraih juara pertama pada 12 tangkai lomba. Hal ini membawa UNY sebagai juara umum dan memuluskan jalan menuju Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XII tahun 2016 di Kendari Sulawesi Tenggara. Peksimida sendiri merupakan ajang bergengsi yang diadakan 2 tahun sekali oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dalam hal ini Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) dengan menunjuk salah satu Pengurus Daerah BPSMI sebagai panitia penyelenggara kegiatan. Tujuan diadakan Peksimida untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan praktis mahasiswa dalam menumbuhkan apresiasi terhadap seni, baik seni suara, seni pertunjukan, penulisan sastra dan seni rupa. Peserta adalah mahasiswa yang mewakili perguruan tinggi berdasarkan hasil seleksi Pekan Seni Mahasiswa tingkat universitas. Peksimida tahun ini diikuti oleh 32 perguruan tinggi di DIY dimana UNY mengirim 43 kontingen.

Peksimida DIY menyelenggarakan serangkaian tangkai lomba diantaranya Vokal Group, Nyanyi Pop Putra/Putri, Nyanyi Dangdut Putra/Putri, Nyanyi Seriosa Putra/Putri, Nyanyi Keroncong Putra/Putri, Baca Puisi Putra/Putri, Tari, Monolog, Penulisan Cerpen, Penulisan Puisi, Penulisan Lakon, Desain Poster, Lukis, Fotografi, dan Komik Strip. Dalam  lomba ini UNY berhasil meraih juara 1 pada Nyanyi Dangdut Putra oleh Hilman Agus dari prodi Pendidikan Luar Sekolah FIP, Nyanyi Seriosa Putra Septian Catur prodi Pendidikan Seni Musik FBS, Nyanyi Pop Putra Arif Budi Cahyadi prodi Pendidikan Seni Musik FBS, Nyanyi Keroncong Putra Fajar Tino Rintiarto prodi Pendidikan Seni Musik FBS, Nyanyi Keroncong Putri Kamalia Wahyu Ika prodi Pendidikan Seni Musik FBS, Baca Puisi Putra M. Bima Pradana prodi Pendidikan Luar Biasa FIP, Baca Puisi Putri Silvia Shinta prodi Administasi Perkantoran FE, Komik Strip Putri Ajeng Tita Nugroho prodi Pendidikan Seni Rupa FBS, Penulisan Puisi Putra Andrian Eka Saputra prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia FBS, Fotografi Gentur Hari Murti prodi Pendidikan Seni Rupa FBS, Desain Poster Bagus Putra Pradana prodi Pendidikan Seni Rupa FBS dan Tari oleh UKM Kamaserta. UNY juga berhasil meraih juara 2 pada 10 tangkai lomba dan juara 3 pada 4 tangkai lomba.

Wakil Rektor III UNY Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan mahasiswa UNY dalam ajang seni dan kreativitas tingkat daerah tersebut. Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes mengucap syukur dan berterima kasih pada semua pihak yang telah mendukung serta semua mahasiswa perwakilan UNY terutama sang juara yang telah berhasil meraih 12 piala juara pertama dari 21 kategori yang diperlombakan. “Semoga dapat terus dilakukan pembinaan dan semakin siap untuk percaturan di tingkat nasional” pungkasnya. 

Label Berita: 
Share/Save

MAHASISWA UNY MANFAATKAN LIMBAH TAHU UNTUK ENERGI LISTRIK

$
0
0

Mahasiswa FMIPA UNY lewat penelitiannya yang berjudul  HYPRO MEC (Hydrogen and Electricity Production by Microbial Electrolysis Cell) Sebagai Solusi Pengolahan Limbah Cair Tahu (Whey) dan Energi Alternatif dengan isolat bakteri Escherichia coli berhasil memanfaatkan limbah tahu menjadi energy listrik dengan memanfaatkan bakteri.

Salah seorang peserta penelitian, Kirana Kristina Mulyono menjelaskan, limbah tahu banyak kita temukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, diantaranya di Desa Trimurti, Srandakan, Bantul yang merupakan salah satu sentra penghasil tahu. Berdasarkan hasil wawancara, dalam 1 hari setiap industri rumah tangga mampu menghasilkan 800 liter limbah cair sehingga limbah cair yang dihasilkan per hari dari 50 industri tahu skala rumah tangga di adalah sekitar 40.000 liter.

Dari sekitar 40.000 liter limbah cair yang dihasilkan, hanya sekitar 40 persen yang sudah dimanfaatkan sementara 60% sisanya dibuang di Sungai Progo tanpa proses pengolahan dan merupakan limbah yang berlebih. Padahal, limbah organik termasuk limbah cair tahu dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan pemanfaatan bakteri. Sistem yang digunakan adalah teknologi Microbial Fuel Cells (MFCs).

Pada penelitian ini dilakukan optimasi kinerja MFCs dengan memodifikasi pada bagian bejana katoda dengan mengisolasinya dari oksigen, sedangkan pada bejana anoda menggunakan limbah organik dari limbah cair tahu sebagai sustrat sumber makanan bakteri Electrochemically Active Bacteria (EAB). Bakteri yang digunakan menggunakan bakteri Escherchia coli yang diisolasi dari feses sapi dan feses ayam.

Modifikasi dari MFCs ini dinamakan MEC (Microbial Electrolysis Cell) dan akan dapat menghasilkan energi listrik dan hidrogen murni. Proses isolasi bakteri Escherichia coli dilakukan dengan metode isolasi, kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan media spesifik CHROMagarTM Escherichia coli 0157.

Penelitian dilakukan oleh Kirana bersama teman-temannya mahasiswa dari FMIPA UNY, yaitu: Muhammad Wahyu Arif (Prodi Kimia), Akhidah Desiliani, Hajidah Musyayyadah (Biologi), dan Rizal Burhanudin (Pendidikan Kimia) dengan pembimbing Anna Rakhmawati, M.Si. “Penelitian ini termasuk jenis eksperimen laboratorium dengan subjek penelitian limbah cair tahu dan isolat bakteri E. coli, sedangkan objeknya adalah hasil produksi listrik dan hidrogen dengan MEC,”papar Kirana.

Lanjutnya, prosedur penelitian yang dilakukan dalam eksperimen ini terdiri dari preparasi awal yang terdiri dari preparasi substrat. Substrat yang perlu dipreparasi adalah limbah cair tahu dan glukosa yang akan dicampur dengan limbah cair tahu. Selanjutnya dilakukan preparasi alat MEC, preparasi elektrolit, tegangan eksternal, merangkai alat MEC, eksperimen MEC, dan pengambilan data berapa kuat arus, tegangan listrik dan volume hidrogen. (witono)

 

 

Label Berita: 
Share/Save

1500 MAHASISWA INDONESIA STUDI DI BELANDA

$
0
0

Nuffic Neso, yang merupakan organisasi penyalur beasiswa dari pemerintah Belanda, belum lama ini mengadakan presentasi dan sesi informasi mengenai studi di Belanda. Presentasi tersebut dilakukan dalam rangka mensosialisasikan jenis – jenis beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah Belanda, baik untuk mahasiswa negara lain maupun khusus untuk mahasiswa Indonesia. Agenda tersebut difasilitasi oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan bertempat di Ruang Sidang Utama (RSU) UNY (9/6/2016).

“Di tahun 2015, kurang lebih ada sekitar 1500 mahasiswa Indonesia yang studi di Belanda, itu belum termasuk program Ph.D., karena mereka yang mengambil Ph.D. tidak disebut sebagai mahasiswa, namun sebagai researcher,”ujar Sofia Yang, perwakilan dari Nuffic Neso yang sekaligus menjadi presenter dalam acara tersebut.

“Studi di Belanda adalah pilihan tepat, karena di sana banyak orang Indonesia. Universitas di sana mayoritas menawarkan program studi berbahasa Inggris, sehingga kalian tidak perlu menguasai bahasa Belanda untuk bisa survive di sana” lanjutnya dihadapan sekitar 90-an mahasiswa UNY dan mahasiswa luar yang mengikuti agenda tersebut.

Dwi, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UNY pun mengajukan pertanyaan, “Apakah beasiswa yang disediakan Nuffic Neso bisa berlaku untuk semua universitas di Belanda?” Sofia pun menimpali bahwa hanya perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Nuffic Neso saja yang menerima skema beasiswa dari institusi tersebut.

Tak hanya mahasiswa dari kampus – kampus di Yogyakarta saja yang hadir. Banyak juga para peserta yang berasal dari luar kota DIY, salah satunya Aji, alumni program studi Pariwisata dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Ia nampak antusias mengikuti setiap penjelasan yang disampaikan Sofia Yang. Bahkan, ia sempat mengajukan pertanyaan, “Apakah beasiswa Nuffic Neso juga berlaku untuk pariwisata? Mengingat pariwisata bukan merupakan program studi prioritas.” Sofia menegaskan, program studi Pariwisata bisa saja dibiayai, salah satunya dengan mengaitkan pariwisata dengan bidang prioritas Nuffic Neso, misalnya Ekonomi dan Manajemen.

Terakhir, Sofia menjelaskan “Bagi kalian yang tidak mendapat beasiswa, kuliah di Belanda tetap pilihan paling tepat karena biaya kuliah yang cukup masuk akal dibandingkan kuliah di negara lain”. (Wulan)

 

Label Berita: 
Share/Save

BUMI BOHA TEMPATKU MENGABDI

$
0
0

Sebagai salah satu guru SM3T (Sarjana Mendidik Di Daerah Terdepan Terluar Tertinggal), Dwi Irawati harus siap ditempatkan di mana saja. Peserta SM3T dari LPTK UNY tersebut ditempatkan di Kampung Boha sebuah kampung di pesisir Sungai Bian, Kabupaten Merauke, Papua. Dwi mengisahkan bahwa perjalanannya ke Boha harus menempuh perjalanan darat selama 5 jam dari Kota Merauke dilanjutkan menyusuri sungai dengan menggunakan ketinting selama 2 jam. “Ketinting adalah perahu panjang dengan lebarnya hanya memuat satu orang saja” kata Dwi “Perjalanan menggunakan ketinting cukup menegangkan, karena dengan sedikit pergerakan saja dapat membuat perahu oleng”.

Alumni Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNY tersebut mengajar di SD YPPK Santa Lukas Boha. Sekolah ini tak berpagar dan memiliki enam ruang kelas, namun tiga ruangan kelas tidak dapat digunakan karena sudah tidak layak. Tiga ruangan kelas yang lain digunakan secara rangkap, kelas satu dengan kelas dua, kelas tiga dengan kelas empat, dan kelas lima dengan kelas enam. “Biasanya keadaan yang demikian membuat siswa tidak fokus” katanya “Namun juga menguntungkan untuk mobilitas guru”. Sekolah ini sebenarnya mempunyai 11 guru, namun sebagian besar tidak hadir dengan berbagai alasan seperti sulitnya transportasi atau sulitnya air. Memang di kampung ini air menjadi problem tersendiri, terlebih pada saat musim kemarau masyarakat harus mengambil air dari sumur darurat yang digali di rawa yang mengering.

Gadis kelahiran Cilacap 20 Juni 1995 tersebut mengakui adanya beberapa kesulitan dalam menjalankan tugas utama sebagai pendidik di SD YPPK Santa Lukas Boha. “Diantaranya kurangnya tenaga pendidik, keterbatasan fasilitas, hingga kurangnya semangat orang tua dan anak untuk memprioritaskan pendidikan” tuturnya. Menurut Dwi banyak warga yang harus tinggal di luar kampung untuk bekerja pada perusahaan-perusahaan sawit Distrik Muting Merauke, sehingga anak-anak ikut serta dengan orang tua mereka. Beberapa anak melanjutkan sekolah di luar Boha, namun ada juga yang putus sekolah. Selain itu orang tua juga kerap membawa anaknya pergi berburu ataupun pangkur sagu ke hutan sehingga anak sering menghilang dari sekolah selama berhari-hari. Dari sekitar 70 siswa yang terdaftar, setiap harinya hanya ada sekitar 50% yang berangkat.

Warga Cilacap Jawa Tengah tersebut memaparkan bahwa siswa-siswa yang berangkat pun masih suka bermain-main saja ketimbang belajar. Sekitar jam 9 siswa sudah mulai mengeluh lapar dan mengantuk. Kemampuan siswa juga masih rendah dalam hal baca, tulis dan hitung (calistung), bahkan sebagian besar siswa belum bisa menghafal angka dan huruf. “Saya sebagai guru selalu mencari cara agar siswa tidak bosan” katanya “Maka pelajaran pada hari Senin sampai Kamis hanya seputar menghafal angka dan huruf, penjumlahan dan pengurangan sederhana, menulis, serta pengetahuan umum”.  Sedangkan pada hari Jumat dan Sabtu kegiatan diisi dengan menggambar, mewarnai, olahraga dan pelajaran agama. Beberapa cara yang efektif untuk belajar calistung yaitu dengan menggunakan media pembelajaran berupa kartu huruf dan kartu angka, menggunakan gambar-gambar, kuis antar kelompok, dan tanya jawab karena pada dasarnya antusiasme siswa untuk menjawab pertanyaan sangat tinggi. Dwi berharap dengan adanya guru SM3T dapat membantu pendidikan di Kampung Boha serta dapat memberi kemajuan bagi dunia pendidikan di sana.(dedy)

Label Berita: 
Share/Save

FT UNY PERSIAPKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI INSINYUR

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta khususnya Fakultas Teknik termasuk dalam salah satu dari 40 universitas yang mendapat mandat dari Kemenristek Dikti untuk menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur (PS-PPI) di Indonesia. Menristek Dikti, Prof. Mohammad Natsir, Ph.D. menargetkan, PS-PPI sudah mulai dilaksanakan pada tahun akademis 2016/2017. 

"Program profesi insinyur ini penting melihat persaingan di masa datang sangat ketat. Ini diatur supaya bisa bersaing di MEA juga tingkat dunia," terang Natsir dalam laman Kemenristek Dikti.

Natsir menjelaskan, perguruan tinggi penyelenggara PS-PPI wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Setidaknya, terdapat 10 poin yang harus dipenuhi, seperti menyiapkan kelembagaan, memiliki akreditasi institusi yang baik serta memiliki sekurang-kurangnya lima prodi teknik.

Dengan semakin dekatnya target pembukaan PS-PPI, FT UNY terus mempersiapkan diri salah satunya dengan menggandeng Asosiasi Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Pimpinan Asosiasi Persatuan Insinyur Indonesia Wilayah Yogyakarta, Ir. Akhmad Suraji, Ph.D., dengan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogayakarta, Dr. Widarto (07/08) di Aula Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta disaksikan anggota Forum Komunikasi Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur Yogyakarta.

Kerjasama akan menjadi awal kegiatan bersama dalam bidang pendidikan, keprofesian dan pengembangan kapasitas sumber daya. Pengembangan ini akan berupa pembekalan kemampuan profesi di bidang keteknikan, termasuk penyelenggaraan ujian sertifikasi profesi.

Selain menggandeng asosiasi, FT UNY juga membentuk Forum Komunikasi dengan universitas-universitas lain di Yogyakarta yang juga akan menyelenggarakan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Atma Jaya, Universitas Islam Indonesia serta Universitas Ahmad Dahlan.  Forum ini bertujuan untuk mensinergian pikiran-pikiran dalam membuat pijakan-pijakan pengembangan program.

Wakil Dekan I FT UNY, Moh. Khairudin, Ph.D., menuturkan bahwa pihaknya terus bekerja keras untuk segera merampungkan persiapan pembukaan PS-PPI. “Beberapa hal masih perlu perhatian terutama bagian kurikulum sehingga kami terus melakukan sinergi supaya apa capaian kompetensi yang dinilai dan dipelajari benar-benar sesuai sehingga para lulusan teknik dan ilmu terapan mampu mendapat pengakuan di bidangnya,” terang Khairudin. (haryo)

Label Berita: 
Share/Save

BOOT CAMP AKSELERASI INOVASI

$
0
0

LPPM UNY melalui Pusat Studi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan KUMKM bekerja sama dengan Yayasan INOTEK menggelar kegiatan Boot Camp Akselerasi Inovasi (10-12/8) di LPPM UNY. Kegiatan ini diikuti sebanyak 15 kelompok usaha pemula (start up) dan UKM berbasis IPTEK yang lolos seleksi, kebanyakan peserta dari mahasiswa UNY dan beberapa dari Universitas lain di wilayah Yogyakarta.

Sebagai bentuk komitmen mendorong pertumbuhan teknopreneur, Yayasan INOTEK menyelenggarakan Boot Camp Akselerasi Inovasi di 5 lokasi yaitu: Yogyakarta, Banjarmasin, Malang, Bandung dan Jember. “Kami memilih Jogja sebagai tempat pertama kegiatan ini karena di Jogja punya banyak potensi inovasi tepat guna”, ujar Direktur Eksekutif Yayasan INOTEK, Diyanto Imam saat memberi sambutan.

Diyanto Imam menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan pendampingan dalam melakukan akselerasi inovasi teknologi tepat guna, baik dari tahapan ide menjadi prototype sederhana, validasi ide bisnis maupun penguatan bisnis. Selain itu juga memperkuat mentor wirausaha daerah dan mendorong terciptanya wirausaha berbasis tepat guna di daerah baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Sejalan dengan visi UNY yang berlandaskan ketaqwaan, kemandirian dan kecendekiaan, konsep kemandirian khususnya sangat relevan dengan kegiatan ini yaitu kewirausahaan. UNY berkomitmen memberi bekal kepada mahasiswanya untuk bisa hidup mandiri dan mampu bersaing di dunia kerja, demikian disampaikan Ketua LPPM UNY, Dr. Suyanta, M.Si., saat membuka kegiatan Boot Camp Akselerasi Inovasi 2016.

Kepala Pusat Studi Pengembangan Kewirausahaan dan Pendampingan KUMKM, Prof. Dr. Nahiyah Jaidi Faraz, M.Pd., pada sambutannya mengungkapkan bahwa Pusdi PKP KUMKM LPPM UNY sudah menjalin kerja sama dengan Yayasan INOTEK sejak 2014 dan telah melakukan pendampingan UKM perguruan tinggi dan wirausaha inovasi berbasis sosial dan lingkungan melalui Inkubator Bisnis.

“Semoga setelah mengikuti kegiatan ini muncul inovator-inovator muda yang mampu melahirkan produk inovasi berbasis IPTEK dan mampu menjawab kebutuhan pasar dan industri” ungkap Nahiyah.

Pada kegiatan ini terpilih 3 kelompok startup terbaik yaitu Pak Abu Production, Jogja Miniatur Music dan SPD Speedometer, masing-masing kelompok mendapatkan uang pembinaan sebesar 4 juta rupiah dari Yayasan INOTEK. (agus)

Label Berita: 
Share/Save

UNY IKUTI PAMERAN RITECH EXPO 2016 DI SOLO

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta turut serta dalam gelaran pameran Ritech Expo 2016 bertempat di Stadion Manahan, Solo (10-13/08) dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ( Hakteknas) ke-21.

Menurut Ketua Penyelenggara Pameran Ritech Expo 2016 Nada Marsudi, penyelenggaraan Ritech Expo tahun ini merupakan penyelenggaraan Ritech Expo yang terbesar selama 21 tahun terakhir. Pada Ritech Expo 2016 diikuti oleh 90 instansi terdiri dari 31 Perguruan Tinggi dan Politeknik, 6 LPNK, 11 Balitbang Kementerian, 12 Balitbang Daerah, 11 industri, dan 19 program unggulan dan satuan kerja Kemristekdikti. Ritech Expo 2016 menampilkan 155 stand yang terdiri dari 140 stand indoor dan 15 stand outdoor.

Karena tajuknya adalah tentang teknologi dan inovasi maka delegasi Universitas Negeri Yogyakarta didominasi oleh mahasiswa dari Fakultas Teknik. Berbagai inovasi terbaru baik dari dosen maupun mahasiswa pun dipamerkan dalam Ritech Expo tahun ini, antara lain, mobil listrik garuda UNY dengan segudang prestasinya serta sepeda listrik Astrobike, tungku pelebur alumunium Altec, busana gaun wanita, media pembelajaran, dan produk inovasi lainnya.

Hari pertama pameran, stand UNY mendapat kehormatan dengan mendapat kunjungan gubernur Jawa Barat, Dr. Ahmad Heryawan, Lc.,M.Si. Orang nomor satu di Jawa Barat yang kerap disapa Aher ini, memberikan apresiasi tinggi pada karya mahasiswa UNY.

Pada hari yang sama, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA., juga mengunjungi stand UNY dan memberikan apresiasi kepada para mahasiswa untuk tiada hentinya berkarya dan berinovasi.

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. Ainun Na’im, Ph.D., dalam upacara penutupan  menyatakan bahwa pameran ini penting untuk mengetahui dan merasakan kebesaran bangsa Indonesia.”Salah satu kebesaran bangsa Indonesia adalah hasil karya inovasi anak bangsa di berbagai bidang. Di bidang transportasi misalnya, kemampuan Indonesia dalam menghasilkan moda transportasi berbasis energi listrik seperti sepeda motor listrik dan mobil listrik. Bangsa Indonesia memiliki kemampuan menghasilkan teknologi baru untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia,” tekan Ainun Nai’m.

Tampak hadir dalam pameran tersebut antara lain pejabat di Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Ristek Dikti, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa dan Dr. Paristiyanti Nurwardani yang merupakan juga nampak berkunjungn untuk menyaksikan inovasi UNY yang dipamerkan pada event ini. (haryo)

Label Berita: 
Share/Save

TEMU NASIONAL HARTEKNAS

$
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta mengirimkan sebanyak 45 mahasiswa Bidik Misi, Adik Papua, SM3T, PPG SM3T dan PPGT untuk mengikuti kegiatan temu nasional hari teknologi di Solo (09-12/8). Peserta kegiatan temu nasional terdiri dari 23 universitas dan jumlah keseluruhan 1500 peserta. Kegiatan ini diprakarsai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret dan Institut Seni Indonesia di Surakarta. Demi mewujudkan Indonesia yang berdaya saing tinggi maka diadakannya kegiatan tersebut.

Tema dalam kegiatan temu nasional adalah “Cerdas Inovatif Untuk Daya Saing Bangsa” untuk mewujudkan hal tersebut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak menyampaikan menjadi mahasiswa haruslah mahasiswa yang mempunyai kreatifitas tinggi dalam suatu bidang bukan hanya mahasiswa yang mampu memenuhi dalam bidangnya sendiri. Selain itu mahasiswa harus mempunyai cita-cita yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia, bukan mahasiswa yang bangga dengan bangsa lainnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan “ Menjadi sosok pemuda indonesia haruslah cinta dan bangga terhadap bangsa sendiri. Rasa bangga tersebut diwujudkan dengan memakai produk dalam negeri dengan memanfaatkan sumber daya alam dengan baik. Indonesia sudah dalam masa penjajahan sumber daya alam, jangan biarkan bangsa lain dengan mudahnya merebut kekayaan bangsa kita”, ungkapnya.

Peserta temu nasional perwakilan dari UNY, Rahmat Naffi (dari Prodi Pendidikan Sejarah) mengatakan kegiatan seperti ini adalah momen yang ditunggu oleh setiap mahasiswa dipelosok negeri. “Dengan kegiatan seperti ini para mahasiswa seluruh provinsi di Indonesia dapat saling mengenal antara satu sama lain, serta bertukar ilmu perkuliahan yang didapatkan. Bangga menjadi warga Indonesia dan bisa duduk bersanding para pelopor pendidikan negeri”,paparnya.

Pelaksanaan kegiatan berjalan selama empat hari meliputi:seni, kuliah umum oleh kemenristek, nonton bersama film Rudy Habibie, kuliah umum bela negara oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, penyampaian materi wawasan kebangsaan oleh Ary Ginanjar, penyampaian materi motivasi kewirausahaan oleh Dr.Nining Sri Astuti, MA, serta penampilan dari berbagai seniman di Surakarta. (Sidiq)

Label Berita: 
Share/Save

MENGUAK MAKNA LOYALITAS ABDI DALEM

$
0
0

Yogyakarta sebagai daerah yang istimewa karena masih mempertahankan tradisi budaya Jawa yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Semua aspek kehidupan dalam bidang ekonomi, sosial, politik ataupun pemerintahan yang dijalankan Keraton dianggap sebagai representasi norma budaya Jawa yang adi luhung. Keraton Kasultanan Yogyakarta selain sebagai tempat tinggal raja, juga digunakan sebagai objek wisata budaya dimana nilai dan norma sangat dijunjung tinggi di dalamnya. Salah satu aset yang menunjang keberadaan Kasultanan Yogyakarta adalah adanya abdi dalem. Abdi dalem ialah gelar yang diberikan bagi pegawai keraton. Seperti masyarakat Yogyakarta, abdi dalem sangatlah menghormati rajanya. Mereka rela dibayar dengan upah yang kecil demi menjadi pelayan raja. Salah satu keunikan yang para abdi dalem lakukan adalah budaya nyeker atau tidak mengenakan alas kaki saat bertugas di lingkungan Keraton Yogyakarta. Perilaku abdi dalem yang tidak pernah mengenakan alas kaki di lingkungan Keraton dan loyalitas yang mereka berikan tersebut menarik perhatian sejumlah mahasiswa UNY. Mereka adalah Fahmi Marinda dan Limas Assifa Suryaningtyas dari Prodi PGSD, Muhammad Lutfi Hendrato dari Prodi Kebijakan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan serta Reza Widha Yaka dari Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial.

Reza Widha Yaka menjelaskan bahwa bukti loyalitas abdi dalem adalah ketaatannya dalam mematuhi semua peraturan Kasultanan Yogyakarta, salah satunya adalah dengan melakukan nyeker. Nyeker selain sebagai aturan juga merupakan budaya yang sudah ada sejak zaman dulu dan masih berlangsung sampai sekarang ini. Kerabat karaton hingga abdi dalem Kasultanan Yogyakarta melakukan nyeker ketika memakai pakaian peranakan dan berada di tempat-tempat yang dianggap suci oleh Kasultanan Yogyakarta. “Nyeker mengingatkan bahwa kita sebagai manusia harus selalu ingat bahwa manusia itu menginjak bumi, berasal dari tanah, makan  dan minum pun juga  berasal dari tanah dan bersikap lemah lembut (lembah manah) terhadap sesama manusia” kata Reza.

Ditambahkan oleh Muhammad Lutfi Hendrato bahwa nyeker tersebut dilakukan abdi dalem ketika melaksanakan tugas baik di Kasultanan Yogyakarta maupun di tempat lain. “Ketika sudah memakai pakaian peranakan dan menginjakkan kaki di wilayah Karaton Kasultanan Yogyakarta, abdi dalem harus nyeker dalam keadaan apapun” ungkap Lutfi “Abdi dalem akan tetap nyeker walaupun tanah terasa panas sekalipun”. Namun jika medan yang ditempuh dirasa berbahaya seperti medan menuju puncak Merapi, abdi dalem boleh menggunakan alas kaki demi keselamatan. Akan tetapi abdi dalem yang melakukan upacara labuhan akan tetap nyeker ketika sudah berada di puncak Gunung Merapi. Hal ini menunjukkan bahwa nyeker selain sebagai aturan, juga merupakan bentuk loyalitas abdi dalem. Karya yang berwujud buku ini berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Penelitian tahun 2016.(dedy)

Label Berita: 
Share/Save
Viewing all 3541 articles
Browse latest View live


Latest Images