Media promosi merupakan salah satu faktor keberhasilan pengenalan produk kerajinan dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang beraneka ragam dan memiliki nilai budaya yang tinggi. Namun sayangnya, media promosi yang banyak digunakan masih memiliki kekurangan pada interaksi penggunanya. Fenomena tersebut menumbuhkan ide bagi Hardika Dwi Hermawan, mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika angkatan 2011 untuk menciptakan media promosi baru yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality. Ide tersebut dituliskannya dalam karya tulis ilmiah yang berjudul ”AR Card-Jogja Handicraft: Media Promosi Interaktif Untuk Mengenalkan Produk Kerajinan Yogyakarta Menggunakan Teknologi Augmented Reality”.
Produk AR-Card ini merupakan hasil pengembangan dari mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer (IMK), salah satu mata kuliah yang ditempuh Hardika selaku mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika yang dibimbing oleh Dr. Ratna Wardani.
Teknologi Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan dunia maya dengan dunia realtime. Dengan teknologi ini, AR-Card yang memiliki marker yang merupakan kode khusus bagi setiap produk kerajinan jika dilihat menggunakan kamera yang telah dilengkapi aplikasi khusus pembaca marker AR-Card, mampu menampilkan bentuk produk kerajinan yang bisa dilihat dari segala arah (3 dimensi).
“Proses kerja dari AR-Card ini cukup simpel, dengan mengarahkan marker yang ada di kartu ke kamera, AR-Card akan memanggil database yang ada di aplikasi, kemudian ditampilkan dalam layar,” ujar Hardika menjelaskan cara kerja AR-Card saat diwawancarai tim humas FT UNY.
“Ketika gambar tersebut dihadapkan di layar komputer, secara langsung akan memunculkan objek gambar 3 dimensi yang ditampilkan secara Augmented Reality pada kartu tersebut,” ungkapnya.
Inovasi media promosi yang menggunakan teknologi Augmented Reality tersebut meraih juara I dalam lomba karya tulis ilmiah yang diselenggarakan dalam acara Industrial Engineering Fair di Universitas Sumatera Utara (USU), 4—6 Maret 2014 dengan tema “Inovasi Teknologi dan Rekayasa Industri dalam Peningkatan Produk-Produk Lokal dalam Persaingan Global”.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang mengusung AR-Card sebagai karya inovasi teknologi ini, Hardika dibantu oleh Tri Nugroho dan Retmasari Cindy Velita Perdana, yang juga mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika.
“Pengembangan ke depan, AR-Card ini tidak hanya Desktop Based atau berbasis komputer saja, tapi bisa dikembangkan agar dapat digunakan di smartphone yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat,” ujar Hardika.
“Harapan ke depan, akan banyak bermunculan produk inovasi yang memanfaatkan teknologi interaktif. Semoga AR-Card ini bisa diaplikasikan di pameran gelar produk yang kerap diselenggarakan. Dengan adanya inovasi pemanfaatan teknologi Augmented Reality ini, diharapkan juga mampu menjadi media promosi baru yang melahirkan jenis interaksi baru antara manusia, computer, dan produk dengan baik,” tutup Hardika. (pii)