Di Nusantara ini banyak sekali sumber bahan makanan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan salah satunya adalah umbi-umbian. Hal tersebut merupakan salah satu nilai kearifan lokal yang sudah selayaknya terus digali agar esensi kemajuan yang dicapai tidak terlepas dari karakteristik masyarakat. Pemanfaatan bahan lokal bisa menjadi kekuatan transformasional yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif dan komparatif. Hal itulah yang mendasari Program Studi Pendidikan Tenik Boga dan Teknik Boga (D3) Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta dengan mengakat tema “Pemanfaatan Umbi-Umbian dalam Meningkatkan Nilai Ekonomi dan Kearifan Lokal” dalam Pameran Proyek Akhir Boga 2014 yang diselenggarakan di halaman Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (4/4/2014) yang juga merupakan rangkaian agenda Ulang Tahun Emas UNY ke-50.
Dr. Kokom Komariah, ketua panitia, mengatakan bahwa pameran proyek akhir boga merupakan gelar produk hasil penelitian para mahasiswa yang diselenggarakan setiap tahun. “Kegiatan ini merupakan upaya untuk mewujudkan penganekaragaman konsumsi dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi lokal yang sangat melimpah yakni umbi-umbian,” tuturnya.
“Melalui pameran ini akan tercipta produk kuliner yang berorientasi global tetapi tetap berpijak pada potensi lokal Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II, Dr. Moch. Alip sesaat sebelum membuka acara secara resmi menekankan bahwa agenda ini membutikkan bahwa bahan lokal dapat dikreasi menjadi makanan yang sungguh menarik. “Sajian yang menarik ini tentunya akan lebih bermanfaat jika dibarengi dengan suatu kajian ilmiah atau penelitian yang dapat menunjukkan keunggulan-keunggulan kandungan bahan lokal bangsa kita,” tutur Wakil Rektor II UNY.
“Dan saya yakin dalam pelaporan Tugas Akhir para mahasiswa, hal tersebut akan dikupas dan harapan saya dapat dipublikasi secara seksama agar dapat menjadi tambahan informasi baru kepada masyarakat luas,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Pariwisata Yogya yang juga turut hadir, Ibu Kuskasriani, menilai bahwa acara yang diselenggarakan Fakultas Teknik UNY ini sangatlah penting. “Semoga acara ini bisa terus berlangsung dan berkembang sehingga bisa menjadi sebuah ajang pembelajaran kepada masyarakat tentang potensi-potensi bahan lokal sebagai sebuh sajian yang sangat prestisius,” pesannya.
Pameran kali ini diikuti mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Boga dan Teknik Boga sebanyak 91 mahasiswa angkatan 2011 yang menyajikan sekitar 194 jenis masakan dari umbi-umbian yang terbagi menjadi jasa boga dan patiseri.
Dalam jasa boga para mahasiswa mengkreasi umbi-umbian seperti: ketela, talas, kentang menjadi berbagai aneka menu main course dan dessert serta makanan tradisional. Rudi Haryanto, salah satu mahasiswa Boga, mengolah talas menjadi aneka olahan pasta. Selain menu yang berbau luar negeri, para mahasiswa juga memanfaatkan umbi-umbian menjadi sajian tradisional seperti bentol, roll taro, putu mayang, bika ambon, klepon, dan lain-lain.
Sementara group patiseri membuat berbagai kudapan dari umbi-umbian menjadi kue-kue dan roti yang sangat menggugah selera.
Sekali lagi dengan agenda pameran tahunan ini, para mahasiswa Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta telah membuktikan bahwa kearifan lokal bukan hanya sebagai proses, tetapi merupakan produk budaya manusia, bukan hanya pada tataran pemikiran yang abstrak, tetapi merupakan perilaku konkret yang dapat diimplementasikan dan diwariskan dari generasi ke generasi serta mempunyai dampak ekonomi yang dapat menyejahterakan masyarakatnya. (hryo)