Mahasiswa Pendidikan Teknik Busana dan Teknik Busana (D3) angkatan 2011 Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan Peragaan Busana Pesta yang bertema “Future Exchange Transculture” yang mengangkat trend fashion 2014 di Auditorium UNY, Jumat (4/4/2014) di mana agenda ini juga merupakan serangkaian kegiatan perayaan ulang tahun emas UNY ke-50. Laila Noor Hikmah, ketua panitia, menuturkan bahwa tema yang dipilih merupakan perwujudan dari persilangan antar dua budaya, yakni selera mancanegara dalam bingkai nusantara.
Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, Ed.D. dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya pada mahasiswa yang telah menawarkan ide fashion modern tanpa menanggalkan nilai budaya bangsa. “Tentunya ini menjadi sebuah usaha nyata dalam mengembangkan khasanah budana di Indonesia dengan mengedepankan nilai-nilai kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke serta mengikuti perkembangan mode di dunia,” tuturnya.
Sementara itu Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Noor Fitrihana, M.Eng., dalam sambutannya menyoroti tentang prestasi para mahasiswa busana yang telah menorehkan tinta emas di kejuaran busana dunia tahun lalu serta berbagai kolaborasi yang pernah dilakukan dengan negara luar, seperti Brunei dan Malaysia. “Upaya tersebut tentunya sejalan dengan semangat menuju World Class University serta sebagai langkah nyata untuk terus meningkatkan kompetensi lulusan yang siang bersaing di level internasional,” bebernya
Total ada 85 busana yang ditampilkan dalam acara peragaan busana kali ini, busana ini dibagi menjadi empat tema yaitu Demotic, Cardiomind, Sagacity, dan Asylum sesuai dengan trend fashion 2014. “Busana ini diwujudkan dalam bentuk busana pesta muslim dan busana pesta yang mengkombinasikan bahan-bahan tradisional seperti lurik, batik, ulos, songket,” ungkap Laila.
Pagelaran ini juga diadakan dengan sistem kompetisi dengan melibatkan juri-juri yang berkompeten dan berpengalaman dalam bidang fashion design untuk menentukan pemenang dalam beberapa kategori seperti Best Design yang diraih Dwi Handayani serta Busana Favorite oleh Kardina.
Setelah dilakukan penilaian komulatif, Dewan Juri mengukuhkan Dwi Handayani sebagai juara umum. Dalam konsep busana rancangannya, ia menamainya dengan “The Hidden Beauty of Asmat”. Menurutnya kearifan suku Asmat bagaikan sebuah keindahan yang tersembunyi dan keindahannya merupakan harmonisasi budaya yang unik antara alam, ciri khas penduduk, cara hidup, dan keindahan seni tinggi. “Kesederhanaan dan kesejatian hidup suku ini terukir indah di setiap motif ukiran Asmat yang bertujuan untuk berkomunikasi dan menghormati leluhur,” ungkap Dwi Handayani.
Agenda ini terbukti mampu untuk memberikan sajian referensi kepada khalayak tentang trend busana 2014 dan bagi mahasiswa tentunya menjadi sebuah ajang promosi serta sarana pembelajaran dalam menyelenggrakan sebuah event pagelaran busana nan megah. (hryo)