Guru mempunyai pengaruh yang paling penting terhadap kemajuan siswa, bahkan lebih penting daripada status sosial ekonomi dan lokasi sekolah. Selain itu, guru merupakan kunci dalam sistem pendidikan, tetapi masih memiliki permasalahan terkait rendahnya kualitas pengajaran, kualitas pendidikan, maupun praktik pengajarannya. Masalah yang lainnya yaitu tidak adanya sistem pemantauan yang layak atau pengawasan yang efektif, terhadap aspek-aspek efektifitas dalam mengajar, maupun komponen lainnya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa terdapat permasalahan dalam penilaian kinerja guru.
Berawal dari hal di atas, dosen STABN Raden Wijaya Wonogiri, Hesti Sadtyadi, M.Si. melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian disertasi yang berjudul “Pengembangan Instrumen Kinerja Guru Sekolah Dasar Berbasis Tugas Pokok dan Fungsi”.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen kinerja guru sekolah dasar, dengan maksud mengetahui indikator serta faktor yang dapat digunakan dalam menyusun instrumen kinerja guru sekolah dasar, sehingga dapat memberikan masukan dalam menyusun intrumen penilaian kinerja guru yang sesuai.
Pengembangan instrumen kinerja guru sekolah dasar, dalam penelitian ini dikembangkan dengan metode research and development, berdasarkan model pengembangan pembelajaran Borg and Gall, yang disesuaikan. Prosedur pengembangan dibagi menjadi: tahap pendahuluan, tahap perencanaan, tahap uji coba, evaluasi dan revisi, dan tahap implementasi.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas, intrumen tersebut valid dan reliabel. Hasil analisis faktor menunjukkan fit model yang cukup baik, berarti hasil penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut, instrumen kinerja guru sekolah dasar dapat disusun oleh komponen tugas guru dalam mengajar, mendidik, melatih dan mengarahkan, membimbing, serta menilai dan mengevaluasi. Indikator tugas guru sekolah dasar dalam mengajar terdiri dari membuat rencana program mengajar, melaksanakan program pembelajaran, dan melaksanakan tindak lanjut program pembelajaran. Indikator tugas guru sekolah dasar dalam mendidik meliputi: mengembangkan potensi peserta didik, mengembangkan kepribadian peserta didik, dan melaksanakan penyesuaian penyelengaraan mendidik.
Indikator tugas guru sekolah dasar dalam melatih dan megarahkan yaitu, memberikan motivasi belajar, memberikan panduan dalam belajar, dan membiasakan berperilaku positif. Indikator tugas guru sekolah dasar dalam membimbing meliputi: membuat rencana program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut program bimbingan. Indikator tugas guru sekolah dasar dalam menilai dan mengevaluasi meliputi, menyusun rencana evaluasi, melaksanakan dan memanfaatakan hasil evaluasi. Berdasarkan fit model terbaik, penilaian tugas guru dalam mengajar dan melatih lebih tepat meggunakan instrument penilaian atasan. Tugas guru dalam mendidik dan membimbing lebih tepat menggunakan instrumen penilaian diri, serta tugas guru dalam menilai dan mengevaluasi lebih tepat menggunakan instrumen penilaian teman sejawat.
Selanjutnya, melalui penelitian ini promovendus menyarankan untuk pemanfaatan produk instrumen kinerja guru sekolah dasar, akan lebih baik jika mempergunakan instrumen penilaian diri, instrumen penilaian sejawat dan instrumen penilaian atasan. Ketiga instrumen tersebut dipadukan sehingga mampu menghasilkan nilai yang lebih objektif. Berdasarkan fit model terbaik, instrumen kinerja guru sekolah dasar akan mempergunakan bentuk instrumen yang berbeda-beda.
Hesti Sadtyadi berhasil mempertahankan disertasinya pada Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar di Aula PPs UNY. Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Dr. Siti Partini Suardiman dan Prof. Dr. Badrun Kartowagiran ini berhasil mengantarkannya menjadi doktor PEP yang ke-124 dan PPs ke-207 dengan hasil Sangat Memuaskan. (Rb)