Sekitar 600-an mahasiswa Bidik Misi dari berbagai jurusan di FIP dari berbagai angkatan (2010—2013) mendapatkan pembinaan dan pemantauan dari pihak dekanat dan jurusan. Khusus untuk angkatan 2010, mahasiswa dibina dengan lebih intensif untuk segera menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi, karena angkatan tersebut sudah mendekati semester 8. Dekan FIP UNY, Dr. Haryanto, M.Pd. mengungkapkan bahwa mahasiswa Bidik Misi merupakan mahasiswa yang istimewa karena mendapatkan fasilitas dari negara untuk bersekolah. Tidak main-main, pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp 3,9 triliun untuk membiayai mahasiswa yang kurang mampu. Tidak hanya SPP, biaya hidup bulanan pun disokong oleh negara dengan jumlah yang tidak sedikit bagi mahasiswa.
Tidak perlu lama-lama untuk lulus, semakin cepat lulus akan semakin memuaskan hasilnya, dan dana tersebut akan dialihkan pada mahasiswa lain yang kurang mampu. Ditambahkan lagi, mahasiswa Bidik Misi yang tidak bisa mensyukuri atas yang telah diberikan, merupakan salah satu tindakan korupsi karena telah menyia-nyiakan uang negara. Hal ini diamini juga oleh Wakil Dekan III, Dr. Suwarjo, M.Si. yang menyatakan bahwa banyak mahasiswa kurang mampu yang siap mengganti mahasiswa yang kinerjanya tidak maksimal. Jadi, memang diharapkan untuk mahasiswa Bidik Misi untuk selesai tepat waktu.
Pembinaan yang dilaksanakan hari Jumat (21/2/2014) dan Senin (24/2/2014) selalu diikuti dengan pemaparan Indeks Prestasi dari masing-masing jurusan. Pemaparan yang disampaikan oleh Wakil Dekan I dan III ini selalu mengedepankan kualitas lulusan dan waktu yang ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan. Semua mahasiswa tak terkecuali terutama mahasiswa Bidik Misi dibimbing untuk dapat menyelesaikan tepat waktu dengan tidak melupakan kualitas. Untuk mendukung acara ini, Kepala Prodi dari masing-masing jurusan selalu didatangkan untuk memberikan motivasi pada anak didiknya. (ant)