Demi melancarkan misi mulia Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yakni memantapkan sistem kelembagaan dan jejaring kerja yang menunjang fungsi otonomi menuju World Class University, tentu dibutuhkan kerja keras yang optimal. Begitu pun dengan dua mahasiswa UNY ini, Edy Purwanto (Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial) dan Astrid Syarifah (Mahasiswa Jurusan Teknik Tata Boga, Fakultas Teknik) yang telah berhasil tampil dalam ajang Internasional of Youth Educator Summit (I-YES 2014) yang digelar Jumat—Senin (7—10/2/2014) lalu. I-YES (International of Youth Educator Summit) merupakan event internasional yang diselenggarakan oleh Philippine Normal University (PNU) yang bekerjasama dengan lembaga Internasional Asian Network of Youth Volunteers. Event ini diselenggarakan di Filipina dengan dua lokasi yakni Pulau Boracay sebagai venue konferensi dan Manila sebagai tujuan wisata.
Internasional of Youth Educator Summit (I-YES 2014) mengundang para pemuda dan pendidik dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu, mempresentasikan hasil penelitian/paper mereka. Presentasi mereka ditampilkan baik dalam bentuk group research maupun individual research dengan mengangkat tema “Mainstreaming Transformative Education in Post-2015 Rights-Based Development Agenda”. Dalam kesempatan tersebut, dua delegasi UNY mengambil model individual research.
Edy Purwanto mempresentasikan “Difable Market As A Business Opportunity for Disabilities” dan Astrid Syarifah memaparkan judul penelitian, “Enterpreneurship Training Program for Victims of Merapi Vulcano Eruption”. Mereka tampil di depan para delegasi lain yang mayoritas adalah mahasiswa, guru, dan dosen. I-YES 2014 berhasil mengundang lebih dari 100 delegasi yang berasal dari Filipina, Indonesia, Thailand, Bangladesh, Cina, dan juga Amerika.
I-YES 2014 tidak hanya menampilkan para akademisi sebagai paper presenter, namun juga panitia menyelenggarakan student contest yang disediakan khusus untuk para delegasi agar dapat berkompetisi dan memperebutkan juara. Kontes tersebut di antaranya Extemporaneous Speech Contest, Essay Writing, Photography Contest, Debate dan Poster making contest. Dua delegasi dari UNY pada awalnya merupakan peserta dari salah satu kontes tersebut, disebabkan jadwal kontes yang bersamaan dengan jadwal presentasi mereka, sehingga mereka memutuskan tidak mengikuti kontes tersebut.
Pada cultural solidarity night di mana setiap delegasi dari berbagai institusi wajib menampilkan budaya mereka sebagai penampilan seni. Edy dan Astrid bernyanyi dengan membawakan tembang campur sari dari Didi Kempot yang berjudul “Sewu Kuto” dengan dibaluti kostum adat Yogyakarta dan Bali. Mereka tampil apik dan berhasil menghibur hadirin di Dining Hall Hotel Eurotel, Boracay. Pada kesempatan yang sama panitia juga mengumumkan bahwa I-YES 2015 akan diselenggarakan di Bangladesh dengan menyediakan 15 kursi gratis (beasiswa) bagi delegasi yang lolos seleksi.
“Saya sangat berharap mahasiswa dan segenap civitas akademika UNY dapat terus berpartisipasi dan berkompetisi dalam ajang internasional untuk bersama-sama mewujudkan UNY sebagai world class university” tutur Edy. (Iim/Sari)