Mahasiswa Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) KSIMIST (Kelompok Study Ilmiah MIPA Scientist) FMIPA UNY dan warga dusun Pakem melaksanakan peresmian pusat pengolahan briket jerami yang terletak di dusun Pakem, desa Tamanmartani, kecamatan Kalasan, kabupaten Sleman pada Minggu, 12 Januari 2014. Peresmian dihadiri oleh dosen FMIPA UNY, Prof. Dr. Sri Atun selaku pembina Kelompok Studi Ilmiah Mist FMIPA UNY sekaligus sebagai perwaklian universitas dan kepala Dusun Pakem, Bapak Tri.
Azhar Nasih Ulwan selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa pusat pengolahan briket jerami merupakan output dari Program Hibah Bina Desa yang secara teknis ditangani oleh KSI MIST FMIPA UNY, sedangkan insentif dana berasal dari Kemendikbud Dirjen Dikti. Pada tahun 2013 KSI MIST FMIPA UNY berhasil meloloskan dua proposal program bina desa yang didanai masing-masing Rp 48.000.000,00. Proposal yang lolos tersebut berjudul “Aplikasi Energi Biomassa Melalui Pengolahan Briket Jerami” dan “Kompor Biomassa di Dusun Pakem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman Menuju Dusun Swadaya Energi”.
Peresmian secara simbolis dilakukan dengan pemotongan pita oleh Prof. Dr. Sri Atun serta penandatanganan kerjasama. Warga Dusun Pakem tampak sangat antusias untuk mengembangkan briket jerami sebagai salah satu energi alternatif pengganti gas elpigi. Salah satu warga mengatakan bahwa dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga dusun Pakem yang sebagian besar mengandalkan hasil pertanian. Di akhir acara warga meninjau tempat pembuatan briket jerami dan para mahasiswa memberikan penjelasan tentang pengolahan limbah jerami yang akan dijadikan briket.
Azhar mengungkapkan bahwa jerami dijadikan sebagai bahan dasar pengolahan briket ini karena banyaknya limbah jerami hasil pertanian warga dusun Pakem. Namun pembuatan ini bisa menggunakan limbah kulit jagung, kulit kacang, sampah daun, dsb sesuai keinginan warga.
Harapannya, lanjut Azhar, dengan program ini mahasiswa sebagai generasi bangsa dapat memberikan solusi permasalahan krisis sumber daya alam di Indonesia. Mahasiswa FMIPA khususnya dapat menerapkan ilmu sains yang diperoleh di bangku kuliah yang notabenenya adalah teori. Selain itu, diharapkan warga dusun Pakem dapat mengembangkan pengolahan briket jerami hingga skala besar bahkan dapat dipasarkan ke beberapa daerah. (Azhar/witono)