Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

KEMENRISTEK SIAP BERDAYAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA KARYA FT UNY

$
0
0

Kabid Pemetaan di Asdep IPTEK Masyarakat Kemenristek Republik Indonesia, Syachrial Annas, meninjau langsung teknologi tepat guna karya mahasiswa dan dosen di Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, Rabu (29/1/2014). Agenda ini adalah langkah awal untuk pemberdayaan teknologi tepat guna karya FT UNY yang akan dikelola Kemenristek RI untuk disalurkan ke pelosok-pelosok daerah demi memenuhi kebutuhan masyarakat luas.

Pada agenda ini, FT UNY mempresentasikan beberapa karya Teknologi Tepat Guna dari jurusan Sipil dan Perencanaan, Mesin, Otomotif, Elektro, Elektronika, Boga, Busana, serta Rias dan Kecantikan.

Setelah menyimak sesi presentasi, utusan Kemenristek ini langsung meninjau karya-karya dari tiap jurusan di laboraturium dan bengkel. Syachrial tampak puas dengan karya-karya teknologi yang dihasilkan FT UNY. “Saat ini saya sudah mendapat gambaran jelas mengenai potensi dan inovasi yang dimiliki fakultas ini, dan nantinya bila hal-hal lain telah disepakati, Kemenristek siap untuk menjembatani karya-karya ini hingga dapat digunakan masyarakat luas, UKM, maupun pihak industri,” tutur  Syachrial di sela-sela observasi alat di bengkel FT UNY.

“Nantinya, bila alat-alat ini telah diproduksi dalam skala besar dengan Kemenristek sebagai penyokongnya, tentunya pihak Kemenristek juga mengharapkan pihak UNY untuk membantu pula dalam fungsi diseminasi dan edukasi atau pendampingan, sehingga masyarakat di daerah bisa benar-benar mengoptimalkan karya teknologi tersebut,” sambungnya.

“Selain itu, Syachrial juga berpesan agar pada pengembangan inovasi ke depan aspek pengggunaan energi listrik harus benar-benar diperhatikan sehingga alat-alat yang dihasilkan dapat sesuai dengan beban listrik yang dipakai di rumah tangga atau dengan kata lain daya listriknya rendah,” tambah Syachrial.

“Kami (Kemenristek) harus selalu hati-hati dalam memberikan karya teknologi, karena harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jangan sampai teknologi yang disalurkan malah menjadi beban masyarakat,” ungkap Syachrial.

Kemenristek, kata Syachrial, merasa berkewajiban untuk menyajikan hasil penelitian dan rekayasa yang telah dilakukan tiap institusi pendidikan. “Harus diingat, kami bukan memberikan bantuan karena karya yang diberikan bukan bersifat bantuan, karena itu memang hak rakyat,” tutupnya. (hryo)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles