Kongres internasional bidang pendidikan ICSEI (International Congress for School Effectiveness and Improvement) ke-27 yang membahas berbagai persoalan pendidikan, ditutup Senin, 6 Januari 2014 di Royal Ambarrukmo Hotel. Kongres ini dihadiri oleh 375 peserta dari 33 negara. ICSEI adalah wadah bagi para pembuat kebijakan, praktisi pendidikan, dan peneliti dari seluruh dunia untuk duduk bersama, berbagi, berdebat, berdiskusi dan meneliti tentang efektivitas dan perkembangan pendidikan dan sistem pendidikan. Indonesia menjadi negara Asia ketiga setelah Hongkong dan Malaysia yang menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kongres ini.
Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. sebagai pihak penyelenggara mengatakan bahwa kongres internasional kali ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang cukup diperhitungkan dalam kancah dunia internasional. Namun disayangkan tidak ada pemangku kebijakan yang hadir. “Hal inilah yang membuat tujuan kongres ini menjadi kurang menggigit,” katanya.
Dr Widyastuti Purbani selaku sekretaris umum kegiatan menjelaskan bahwa pihaknya berupaya menghadirkan anggota legislatif dan eksekutif untuk menjadi bagian penting dari kongres, namun mereka tidak hadir dalam acara ini. Padahal kongres pendidikan ini bertujuan untuk mempertemukan pihak-pihak yang sangat berkompeten dalam dunia pendidikan.
Sementara itu Prof. Slamet Ph.D selaku panitia acara mengungkapkan, persoalan pendidikan Indonesia terjadi pada kebijakan dan implementasinya dan bukan pada konsep dan wacana. Forum tersebut memberikan pengetahuan dan pengalaman dari berbagai negara terkait pendidikan baik masa kini dan yang akan datang.
ICSEI ke-28 tahun 2015 akan diselenggarakan di Cincinnati Amerika Serikat. Rektor UNY berkesempatan menyerahkan bendera ICSEI pada Direktur Pendidikan Sekolah Universitas Cincinnati, Samuel Stringfield, Ph.D. sebagai estafet pelaksanaan ICSEI tahun depan. (bernas/dedy)