Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat lebih dari 400 SMA, MA, dan SMK. Namun hingga batas akhir pengisian data PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) baru sekitar 200 sekolah yang telah mengisi. Oleh karena itu, perguruan tinggi diberi tugas oleh Kemendikbud untuk membantu input data PDSS di sekolah-sekolah sekaligus penyelesaiannya jika terdapat masalah dalam pengisian PDSS ini. Demikian dikatakan staf ahli Wakil Rektor I Universitas Negeri Yogyakarta, Moh. Slamet, MS, dalam sosialisasi PDSS untuk SMK se-Kabupaten Sleman di Ruang Sidang SMKN 2 Depok, Selasa, 29 Januari 2013.
“Data PDSS ini penting karena dipergunakan untuk mendaftar SNMPTN,” kata Slamet. “Oleh karena itu, mohon Bapak dan Ibu guru mengecek dengan benar data-data rapor yang ada untuk dimasukkan dalam PDSS.”
Kegiatan ini mengundang 52 SMK se-Kabupaten Sleman dan menghadirkan Muhammad Mashadi dan Dwi Rohyatini dari Tim Teknologi Informasi Pusat Komputer UNY dengan target semua sekolah dapat mengisi data siswa dan nilai melalui PDSS sebelum siswa melakukan verifikasi data mereka sendiri untuk dipergunakan mendaftar SNMPTN.
Guru SMK Muhammadiyah Mlati, Rita, mengatakan bahwa selama ini kesulitan untuk mengisi PDSS di sekolahnya adalah posting datanya tertunda menunggu input pengisian rapor siswa selesai. Oleh karena itu, sosialisasi ini sangat membantu mengatasi kesulitan tersebut. Sedangkan Bambang Yanuar, guru SMKN 1 Depok, mengatakan bahwa input data di sekolahnya telah selesai bahkan tidak hanya untuk kelas 12 melainkan kelas 10 dan 11 telah selesai pula.
“Kami memberdayakan kelas 10 untuk menginput data kelas 12, begitu pula sebaliknya,” kata Bambang. “Sedangkan untuk input data kelas 11 dengan saling silang antar-jurusan, misalnya jurusan akuntansi menginput data jurusan pemasaran.” Selanjutnya, Bambang menjelaskan bahwa hasil input data tersebut dicetak dan diverifikasi oleh siswa yang bersangkutan untuk dicek ketepatannya sebelum di-posting dalam PDSS.
Sosialisasi PDSS di sekolah ini melibatkan tiga perguruan tinggi negeri di DIY, untuk Kabupaten Sleman dan Kulonprogo dilaksanakan oleh UNY, Kota Yogyakarta dilaksanakan oleh UGM, dan UIN menyosialisasikan PDSS di Bantul dan Gunungkidul. (Dedy)