PPs UNY kembali meluluskan seorang doktor dari Prodi S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) melalui Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Jumat (13/12/2013) di Aula PPs UNY. Dr. M. Duskri berhasil meraih gelar doktor ke-196 di PPs UNY dan doktor ke-119 di Prodi PEP berkat penelitiannya yang berjudul “Pengembangan Tes Diagnostik Kesulitan Belajar Matematika di SD” dengan hasil Sangat Memuaskan.
Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh tersebut menjelaskan bahwa penelitiannya bertujuan untuk menemukan prosedur pengembangan tes diagnostic kesulitan belajar matematika SD/MI. Selain itu juga untuk mengetahui kualitas butir tes diagnostic kesulitan belajar matematika SD/MI yang dikembangkan dan mengetahui informasi yang dapat dimunculkan dari hasil analisis tes diagnostic kesulitan belajar matematika SD/MI yang dikembangkan.
Penelitian yang ia gunakan merupakan penelitian pengembangan (Research & Development) dari Borg & Gall. Kegiatan tahap penelitian meliputi studi pendahuluan, studi literatur dan hasil-hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes berbentuk esai, dan menyusun tes berbentuk pilihan ganda. Kegiatan tahap pengembangan meliputi validasai pakar atau praktisi dalam bentuk focus group discussion, uji pendahuluan dan keterbacaan, uji coba terbatas, dan uji yang diperluas. Subjek uji sebanyak 542 orang siswa kelas VI SD/MI pada Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian yang dipromotori oleh Prof. Kumaidi, Ph.D., dan Prof. Suryanto, Ed.D. tersebut menghasilkan rumusan yang menunjukkan bahwa tes diagnostik kesulitan belajar matematika di SD dikembangkan dengan metode Research & Development dari Borg & Gall dengan dua tahap. Tahap penelitian meliputi studi pendahuluan, studi literatur dan hasil-hasil penelitian, analisis masalah, merumuskan learning continuum, merumuskan peta konsep, menyusun tes berbentuk essay, polarisasi jawaban siswa, dan menyusun tes bentuk pilihan ganda.
Tahap pengembangan meliputi validasi pakar atau praktisi dalam bentuk focus group discussion, uji pendahuluan dan keterbacaan, uji coba terbatas, dan uji yang diperluas sehingga diperoleh model yang fit secara teoritis dan empiris. Dari informasi yang dapat dimunculkan dari hasil tes diagnostik meliputihasil tes secara klasikal dan individual, grafik ketuntasan hasil belajar, profil individual, analisis semua jawaban, analisis jawaban benar, analisis salah konsepsi dan saran remedial, dan analisis indikator. (Sinta)