Program SM-3T sebagai salah satu Progam Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, untuk ditugaskan selama satu tahun di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Program SM-3T dimaksudkan untuk membantu mengatasi kekurangan guru, sekaligus mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa Indonesia. Salah satu pesertanya adalah Prita Sari Lusyarso yang ditempatkan di Malinau, Kalimantan Utara.
Alumni PGSD FIP UNY tersebut ditempatkan di SD Negeri 011 Malinau Utara, dan di sana dia mendapat tugas sebagai wali kelas di kelas II dan kelas V serta mengampu semua mata pelajaran. “Saya merangkap menjadi wali kelas didua kelas sekaligus dikarenakan sekolah ini memang sangat kekurangan tenaga pendidik karena belum ada tenaga honor baru,” kata Prita Sari Lusyarso. “Adapun jumlah jam mengajar yang diberikan yaitu 16 jam pelajaran untuk 2 kelas.” Selain jam tersebut, tak jarang Prita mendapat tugas menggantikan guru yang berhalangan hadir. SD Negeri 011 Malinau Utara mempunyai jadwal kegiatan belajar dan mengajar yang dimulai pada jam 07.30 sampai dengan jam 12.15.
Saat menjelang ujian semester ganjil, Prita Sari Lusyarso ditugaskan sekolah untuk membuat soal ujian untuk kelas V. Soal ujian tersebut terdiri dari mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKN, SBK, PLH, dan Bahasa Inggris. Selain itu dia juga ditugaskan untuk membuat soal Bahasa Inggris dari kelas III sampai kelas VI dan soal Agama Islam bagi yang beragama Islam.
“Pada semester genap saya mendapat tugas tambahan untuk membimbing kelas VI dalam rangka persiapan Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional” kata Prita. Program ini diadakan oleh pihak sekolah untuk membantu menambah persiapan siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir Nasional yang diadakan 3 kali dalam 1 minggu yaitu hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Selain memberikan bimbingan untuk persiapan UAN dan UAS, setiap malam Prita juga membuka bimbingan belajar tambahan di malam hari yang anggotanya terdiri dari siswa kelas I-VI yang ingin memperdalam materi atau siswa yang merasa kesulitan saat mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR).
Warga Jl. Perkutut II, Lanud Iswahyudi, Maospati, Magetan tersebut mengisahkan bahwa meskipun SD Negeri 011 Malinau Utara berdiri sejak tahun 1984 namun sampai sekarang belum pernah sekalipun melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin maupun menjalankan kegiatan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler atau kegiatan di luar jam sekolah. Melihat kondisi tersebut Prita berinisiatif untuk melatih mereka dengan dibantu rekan-rekan guru yang lain. Tugasnya, melatih siswa bernyanyi lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu nasional karena ternyata banyak siswa mulai kelas I sampai kelas VI yang tidak hafal lagu wajib Indonesia Raya. Siswa juga dilatih menjadi dirigen atau pengiring lagu.
Selain itu mereka juga diajarkan bagaimana caranya berbaris, cara hormat yang benar, cara membacakan Undang-undang Dasar 1945 dan janji siswa. Beberapa guru yang lain mengajarkan siswa yang ditunjuk sebagai pengibar bendera mengenai tata cara pengibaran dari awal sampai selesai pengibaran. Kegiatan pramuka dilaksanakan pada hari Sabtu sepulang sekolah. “Karena jumlah seluruh siswa sekolah ini tidak banyak maka pada pelaksanaannya siswa kelas I sampai kelas VI saya kumpulkan menjadi satu di kelas V,” kata Prita. Menurutnya, pramuka tingkat SD atau pramuka siaga masih bersifat permainan dan pengenalan. Maka dari itu dia mengajarkan hal-hal dasar pramuka kepada siswa, yaitu tepuk pramuka, dasadarma, trisatya, lagu-lagu yang membangkitkan motivasi anak, dan beberapa permainan.
Selain program kependidikan yang terkait dengan hal pembelajaran dan ekstralurikuler, terdapat juga program pembelajaran yang berorientasi di bidang kesehatan yaitu pembagian makanan tambahan yang melibatkan ibu-ibu PKK untuk mengkoordinir seluruh siswa menggunakan dana sekolah. Siswa SD Negeri 011 Malinau Utara sangat membutuhkan makanan tambahan karena makanan merupakan bahan bakar tubuh dan bahan bakar untuk otak yang mungkin kurang terpenuhi di rumah. Makanan tambahan diberikan sebanyak 3-4 kali tiap bulannya. Program pembelajaran yang terkait dengan kesehatan lainnya adalah penyuluhan kebersihan badan.
“Saya dibantu dengan beberapa perawat dari puskesmas pembantu desa Seruyung memberikan penyuluhan tentang cara merawat anggota badan untuk kelas I-VI” kata Prita. Setelah memberikan penjelasan siswa kelas I diperiksa berat badan dan kesehatan gigi masing-masing siswa, kelas II didampingi dan diarahkan bagaimana menyikat gigi yang baik dan benar, kelas III-VI diberikan materi tentang makanan sehat. Program yang terakhir yaitu mendampingi siswa dari kelas I-VI untuk melakukan check up darah di puskesmas pembantu yang ada di desa Seruyung. Check up darah dilaksanakan dengan tujuan mengetahui ada tidaknya gejala demam berdarah yang sedang marak di kalangan masyarakat. (dedy)