Setelah menjalani Program “ASEAN Community Familiarization” di Universitas Negeri Yogyakarta selama sepuluh hari, akhirnya para mahasiswa Chiang Mai University (CMU), Thailand, harus mengucapkan selamat tinggal untuk kembali belajar di kampus yang terletak di Thailand Utara ini. Program yang berlangsung dari 28 Agustus hingga 6 September 2013 ini pun resmi ditutup pada hari Kamis (6/9/2013) di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY.
Sehubungan dengan diakhirinya program ini, Mr. Sakorn Ruanklai selaku Assistant Dean of International College di CMU menyampaikan rasa terima kasihnya atas keramahan UNY sebagai tuan rumah. Mewakili seluruh delegasi CMU, beliau mengaku amat terkesan dengan keindahan alam dan budaya di Indonesia, khususnya Yogyakarta. Selain itu, beliau juga menyampaikan rencana untuk mengadakan kunjungan kembali ke UNY tahun depan untuk program yang sama.
Menimpali hal tersebut, Dr. Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY menyampaikan bahwa UNY sangat senang dan berbangga hati karena berkesempatan untuk menerima kunjungan dari CMU. Beliau juga berharap agar program ASEAN Community Familiarization tersebut dapat berlanjut untuk mempererat tali persaudaraan bangsa, terutama bangsa-bangsa di ASEAN, sehingga akan terwujud masyarakat ASEAN yang kuat dan mandiri.
Acara penutupan program ini diawali dengan peragaan busana tradisional Thailand yang mengambil tema gaya busana Thailand dari masa lalu hingga masa kini. Dengan riasan yang anggun, beberapa mahasiswa CMU berlenggak-lenggok di hadapan seluruh peserta dengan mengenakan busana yang menggunakan istilah-istilah khusus seperti Amarin, Thai Chakri, dan beberapa busana yang dikenakan pada masa kejayaan Raja Rama. Yang unik dari peragaan busana ini adalah keberagaman gaya busana yang ditampilkan, mulai dari yang tradisional dan religius hingga yang berupa campuran antara budaya Thailand dan Eropa, yaitu gaya busana pada masa pemerintahan Raja Rama kelima. Peragaan busana ini kemudian disambung dengan sebuah tarian tradisional Thailand yang biasa ditarikan pada upacara-upacara adat.
Tidak mau kalah dengan hal tersebut, mahasiswa Pendidikan Seni Tari FBS UNY mempersembahkan sebuah tarian yang berjudul “Kidung Asmara”. Tarian yang menggabungkan beberapa unsur budaya dan menyimbolkan cerita tentang para gadis yang tengah mencari cinta sejatinya ini pun mendapatkan respon yang meriah dari para peserta.
Selain itu, ada sesuatu yang spesial dalam acara kali ini karena para mahasiswa CMU yang telah mengikuti workshop angklung beberapa hari sebelumnya, menampilkan hasil dari proses belajar mereka. Walaupun mereka hanya belajar dalam waktu yang terbatas, para mahasiswa ini dapat memainkan salah satu lagu rakyat dari Papua yang berjudul “Yamko Rambe Yamko” dengan apik dan kompak. Setelah itu, para mahasiswa CMU dan mahasiswa UNY yang menjadi student volunteer saling berbalas lagu. Akhirnya, acara ditutup dengan Tari Rum Wong dari Thailand di mana seluruh peserta turut berpartisipasi dengan menari bersama. (ana/tw)