Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

TULUS ANGGA WIJAYA, BERJAYA DALAM HILO GREEN AMBASSADOR 2013

$
0
0

Untuk kali ketiga, ajang pemilihan duta lingkungan HiLo Green Ambassador 2013 diselenggarakan. Diawali proses penyaringan sejak April 2013 lalu, terpilihlah 20 finalis dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Diolah dari berbagai sumber, ke-20 finalis tersebut kemudian menjalani karantina selama beberapa hari, dari 29 Agustus hingga 6 September. Ajang bergengsi bertema Road To Derawan  ini merupakan ajang pencarian duta lingkungan, yang diadakan oleh Nutrifood melalui salah satu brand unggulannya, HiLo.

Siapa sangka dari finalis yang terpilih karena memiliki karakter yang dapat menginspirasi masyarakat dalam menjalankan hidup hijau, serta berkomitmen kuat untuk menjalankan gaya hidup hijau itu terdapat satu mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta (Sasing FBS UNY).

Tak salah jika ia kemudian menjadi finalis terpilih, ia banyak berkecimpung dalam bidang lingkungan seperti aktif menjadi volunteer di organisasi Wildlife Rescue yang bergerak di bidang pelestarian hewan-hewan langka. Duta hemat energi, duta wisata, dan duta diversifikasi pangan itu juga mengedukasi anak-anak tentang pelestarian hewan langka.

Dialah Tulus Angga Wijaya. Mantan Putra Bantul 2011 tersebut berhasil membawa nama harum Bengkulu, daerah asal keluarga besarnya yang ia wakili. Tak tanggung-tanggung, pada Grandfinal yang disiarkan langsung dari stasiun televisi ANTV itu, mahasiswa angkatan 2009 berhasil menyabet 3 kategori juara.

 “Alhamdulillah saya berhasil masuk 10 besar.” Selain itu,  presenter dalam salah satu stasiun TV swasta di Yogyakarta itu pun meraih Top 3 Male Best Photogenic dan menjadi pemenang dalam kategoti Best Cultural Costume.

Untuk kostum yang membuatnya menjadi pemenang, ia mengungkap bahwa tema yg diangkat adalah Panglima Ratu Samban. “Dia adalah panglima perang yg memiliki peran penting dalam mengusir penjajah di Bumi Raflesia, selain itu saya juga mengangkat kain Besurek yakni batik khas provinsi Bengkulu dengan motif bunga Raflesia dan huruf Arab.”

Ia berujar bahwa keunikan kostum tersebut adalah bahan yang digunakan ramah lingkungan. “Yang unik sepatu boots yang saya kenakan itu dibuat khusus dari enceng gondok.” Keberhasilan ini juga tak lepas dari bantuan Tim Salatiga Carnival Center dan teman teman Bujang Gadis Bengkulu, katanya.

Dari kemenangan yang diperoleh, Angga begitu sapaan akrabnya berkata, “Terimakasih, niat saya istiqomah insya Allah membawa perubahan dan menularkan kebiasaan baik untuk anak muda lain, berkarya, berprestasi dengan identitas sebagai warga negara Indonesia, bersatu membawa perubahan untuk bangsa yang besar di mata dunia.”

Harapan ke depan, ia dapat mewujudkan mimpinya.  “Salah satunya melaksanakan kompetisi sekolah hijau sebagai bentuk edukasi untuk pelajar supaya lebih mencintai lingkungan dan yang terpenting segera merampungkan studi,” tutupnya ramah. (Fitri Ananda)

Label Berita: 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles