Pada masa sekarang ini, menjadi pintar tidaklah cukup untuk mengantarkan seseorang menuju sukses. Diperlukan bekal tambahan bagi seseorang untuk menghadapi zaman di masa depan. Oleh karena itu, Fakultas Ekonomi (FE) UNY membekali calon lulusannya dengan berbagai keterampilan. Salah satu bekal tersebut adalah Pelatihan Pengembangan Diri dan Kiat Menembus Dunia Kerja yang pada tahun ini merupakan periode ketiga. Sebelumnya, para mahasiswa sudah mendapatkan pelatihan leadership dan entrepreneurship dari universitas. Sebelum diwisuda, para lulusan kemudian mendapatkan pelatihan menghadapi dunia kerja. Hal tersebut disampaikan Lina Nur Hidayati, M.M. dalam penyampaian laporannya selaku Ketua Panitia, pada Kamis (29/8/2013) lalu.
Bertempat di Ruang Auditorium FE UNY, sebanyak kurang lebih 300 calon wisudawan FE UNY mengikuti pelatihan yang pada kali itu menghadirkan Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. sebagai narasumber. Meskipun sedikit molor karena keterlambatan kedatangan narasumber, mahasiswa tetap antusias mengikuti materi sampai selesai.
“Pelatihan ini sebagai bekal dalam mengembangkan diri dan mempersiapkan diri menembus dunia kerja. Menembus dunia kerja dalam artian bagi yang mau bekerja sebagai pegawai ataupun menciptakan lapangan kerja,” urai Dekan FE UNY, Dr. Sugiharsono, M.Si., dalam sambutannya sekaligus membuka acara siang itu.
Suyanto menegaskan ada lima pilihan bagi para mahasiswa setelah lulus. Yang pertama yaitu melanjutkan studi, baik D3 ke S1, atau S1 ke S2. Yang kedua menjadi employee, atau pegawai. Yang ketiga self employee, atau seorang freelancer. Yang keempat menjadi seorang entrepreneur. Dan yang terakhir, menikah.
“Sikap mental positif sangat diperlukan dalam menghadapi kehidupan. Berusahalah selalu ambil hikmah dari setiap kejadian. Manusia boleh menutup satu pintu, tapi dengan doa yang sungguh-sungguh dan ikhtiar yang lebih keras, Allah akan bukakan 30 pintu yang lain untuk kita,” ujar lulusan Program Doktoral di Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga enam tahun lalu ini.
“Entrepreneur sejati selalu punya mimpi. Milikilah mimpi yang lebih panjang dari ajal kita sehingga ketika ajal menjemput kita, masih ada orang lain yang akan meneruskan mimpi itu,” urai salah satu pendiri Primagama ini.
“Dalam menghadiri wawancara kerja, perhatikan ketika kita memasuki ruang wawancara, menuju kursi, dan menjawab pertanyaan, karena boleh jadi (penilaian) tes wawancara sudah dimulai sejak kita mengucapkan salam atau sekedar duduk di kursi,” jelasnya. (fadhli)