Perkembangan teknologi informasi yang cepat mengharuskan staf pengajar program vokasi untuk menggunakannya sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pola penggunaan teknologi informasi staf pengajar dalam proses pengajaran yang dilakukannya. Penelitian tersebut untuk membuktikan apakah kegunaan yang dirasakan, kemudahan yang dirasakan, motivasi eksternal, dan keyakinan diri, menjadi variabel penentu dalam penerimaan pengguna teknologi informasi staf pengajar. Juga untuk menguji pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap kinerja staf pengajar serta menemukan besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung variabel-variabel penentu dalam model penerimaan pengguna teknologi informasi staf pengajar Program Vokasi UTY. Demikian paparan Dr. Arief Hermawan dalam Ujian Terbuka dan Promosi Doktor yang digelar pada Sabtu (6/7/2013) di Aula PPs UNY.
Agar sebuah sistem teknologi informasi yang baru dapat diterima dengan baik oleh penggunanya, perilaku menolak perlu diubah. Mengubah perilaku tidak dapat dilakukan secara langsung ke perilakunya, tetapi harus dilakukan melalui penentu-penentu atau penyebab-penyebab perilaku tersebut. Dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) tersebut menekankan bahwa implementasi teknologi informasidi bidang pendidikan tinggi khususnya di UTY masih perlu ditingkatkan. “Peningkatan implementasi tersebut dapat dengan mudah dilakukan seandainya faktor-faktor penentu yang mempengaruhi penerimaan pengguna teknologi informasi dapat ditemukan,” paparnya.
Dari penelitiannya, disimpulkan beberapa hal yaitu: staf pengajar program vokasi UTY belum sepenuhnya menggunakan teknologi informasi untuk pengajaran yang dilakukannya, dan tingkat penggunaan teknologi informasi diurutkan berdasarkan banyaknya staf yang menggunakannya adalah untuk presentasi di kelas, melakukan komunikasi dengan mahasiswa, meningkatkan materi pembelajaran, dan memberikan quiz, tugas dan pengumuman secara online. Ada tiga variabel penentu penerimaan pengguna teknologi informasi bagi staf pengajar program vokasi UTY, yaitu kegunaan yang dirasakan, keyakinan diri, dan ketersediaan fasilitas.
Dalam penelitiannya, Dr. Arief tidak menemukan adanya pengaruh variabel penggunaan teknologi informasi terhadap variabel kinerja. Model hubungan struktural penerimaan pengguna teknologi informasi staf pengajar program vokasi UTY ditunjukkan oleh adanya pengaruh tidak langsung (indirect effect) dari variabel kemudahan yang dirasakan terhadap variabel penggunaan teknologi informasi melalui variabel kegunaan yang dirasakan. Hasil ini memberi makna bahwa penerimaan pengguna teknologi informasi staf pengajar program vokasi UTY tidak dapat dipandang sebagai pengaruh langsung dari variabel kegunaan yang dirasakan, keyakinan diri dan ketersediaan fasilitas, tetapi harus dilihat sebagai pengaruh bersama-sama melalui variabel kemudahan yang dirasakan.
Model yang dihasilkan dalam penelitian tersebut dikategorikan baik, karena terdapat empat kriteria goodness of fit index yang menunjukkan kecocokan yang baik, yaitu RMSEA, ECVI, AIC, dan CAIC. Berkat penelitian disertasi yang diberi judul “Faktor-Faktor Penentu Penerimaan Pengguna Teknologi Informasi pada Staf Pengajar Program Vokasi UTY” tersebut, Dr. Arief berhasil lulus dengan hasil Memuaskan. Oleh Ketua Dewan Penguji, Prof. Dr. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed., Dr. Arief berhak menyandang gelar doktor ke-178 di PPs UNY dan doktor ke-50 di Prodi PTK. (Sinta)