Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Negeri Yogyakarta telah semakin dikenal oleh banyak warga asing yang ingin belajar Bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya institusi, baik negeri, swasta, maupun LSM yang bekerja sama dalam hal pengajaran BIPA melalui Bidang Kemitraan Luar Negeri (KLN) Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY. Salah satu LSM yang kali ini bekerja sama dalam penyelenggaraan program BIPA adalah Volunteers in Asia (VIA). Program tersebut diadakan untuk enam mahasiswa Hafevord College, Amerika Serikat dalam rangka summer course yang dilaksanakan dari tanggal 10 Juni hingga 12 Juli 2013.
Dalam pembukaan program yang digelar di KUIK UNY, Gedung Rektorat Lt. 3, Dr. Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. selaku Kepala KUIK memberikan perkenalan singkat tentang Indonesia kepada seluruh peserta. Beliau juga berharap agar para peserta dapat menikmati waktu dan kesempatannya selama di Yogyakarta, mendapatkan pengalaman yang berharga, serta berkenan untuk menjadi duta Indonesia untuk negaranya dengan menyingkirkan segala stereotype buruk tentang Indonesia.
Dalam pembelajaran BIPA ini, keenam mahasiswa yang terdiri dari Lucy Grace Gleysteen (USA), Danica Bethany Cotov (USA), Rosemary Moreen Spracklin (USA), Gillian Miswardi Wong (Singapore), Faatimah Jafiq (USA), dan Samuel Jacob Hersh (USA) akan dibimbing oleh enam dosen pengajar. Mereka akan belajar Bahasa Indonesia dari dasar di kelas selama lima hari dalam satu minggu. Selain itu, masing-masing dari mereka juga akan ditemani oleh seorang tutor yang siap sedia untuk membantu, terutama mengenai hal yang berhubungan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia.
Lebih lanjut, keenam mahasiswa tersebut tidak hanya akan belajar Bahasa Indonesia saja, tetapi juga kebudayaannya. Untuk itu, pengajaran BIPA ini juga dikemas dengan beberapa workshop tentang budaya yang diajarkan oleh dosen mata kuliah terkait seperti batik, gamelan, pencak silat, dan memasak makanan tradisional. Sementara itu, untuk mengajak mereka mengenal Indonesia lebih dekat, akan diadakan ekskursi ke beberapa objek wisata di Indonesia, khususnya Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Candi Ijo, Candi Ratu Boko, Makam Raja-Raja Imogiri, Goa Maria, serta Klentheng Cetiya Buddha Prabha. Kegiatan ekskursi ini diadakan tidak hanya untuk memperkenalkan mereka kepada objek-objek wisata budaya yang ada, tetapi juga pada harmoni masyarakat Indonesia tempat bermacam-macam agama dapat hidup rukun berdampingan.
Kerjasama KUIK UNY dengan VIA ini sudah menempuh tahun kedua. Sehubungan dengan hal itu, kehadiran mahasiswa Haverford College tersebut merupakan gelombang pertama di tahun 2013 ini yang akan segera disusul oleh kehadiran mahasiswa George Mason University (GMU) pada akhir bulan Juni ini dengan program yang hampir sama, yaitu pengenalan Bahasa dan Budaya Indonesia. Semoga seterusnya kerjasama ini akan tetap berlangsung sehingga kedua pihak dapat mnemperoleh manfaat yang berharga, khususnya dalam memperkenalkan Indonesia, baik bahasa maupun budayanya yang adiluhung secara lebih luas ke dunia internasional (tw).