Mahasiswa FIS UNY, Akhmad Fakhrurroji (Pend. Sejarah 2012) dan Brilliantoro Yusuf Ervanda (Pend. Sejarah 2012) berhasil mendapatkan penghargaan The Best Oral Presentation dalam acara The 6th International Conference on History and Society Development (ICHSD) (29-30/12) tahun kemarin di Jepang. Acara ini diselenggarakan tahunan oleh IEDRC (International Economic Development Research Center).
Acara ICHSD 2016 diikuti kurang lebih 30 Presenter dari beberapa negara, diantaranya Thailand, Indonesia, Philipina, Hong Kong, China, Korea Selatan, Japan, Nepal, India, Iran, Iraq, dll. Akhmad menyampaikan, “Hari pertama kami hanya registrasi saja, Acara inti ICHSD diadakan hari ke 2 (30/12) dimulai pukul 09:00 dan dibuka dengan Keynote Speaker oleh Prof. T. Wing Lo, Prof. Norihito Mizuno, dan Prof. Tomomi Naka.”
Ahmad memaparkan, “Pemaparan presentasi dari tiap sesi dilaksanakan mulai pukul 13:00 hingga 17:00 waktu setempat. Para Presenter terbagi dalam empat kelompok. Kelompok pertama bertema : Antropology, kelompok 2:Education and Society; Kelompok 3:Marketing, dan Dan kelompok 4:Economy and Finance. Tim UNY mengangkat tema “The Role of Indonesian National Air Force in Seroja Operation in East Timor” oleh karena itu masuk dalam Kelompok 1: Antopology. Artikel ini berisi tentang Sejarah dan Peran TNI-AU dalam Operasi Seroja di Timor Timur tahun 1975-1979.” papar Akhmad.
Dalam event tersebut UNY berhasil meraih penghargaan sebagai presentasi terbaik. Briliantoro mennyampaikan, “Alhamdulillah di akhir acara, reward diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada Presenter terbaik yang telah memaparkan papernya. Penghargaan ini diberikan kepada satu presenter dalam setiap kelompok. Dan Tim UNY berhasil meraih The Best Oral Presentation dalam acara tersebut.” ungkapnya bersemangat.
Setelah pemberian award, acara dilanjutkan dengan dinner oleh seluruh peserta dan pembicara. Akhmad menyampaikan, “Banyak ilmu baru dan pengalaman berharga yang didapatkan selama mengikuti acara ICHSD. Kami juga berdiskusi tentang politik yang terjadi di Indonesia dan Dunia. Beberapa kali saya juga bertanya kepada para Prof. tentang study lanjut S2 ke luar negeri. Setelah Dinner selesai, kita saling bertukar kartu nama.” ujar Akhmad.
Briliantoro juga mengiyakan apa yang disampaikan Ahmad, “Alhamdulillah, pengalaman yang luar biasa bagi kami bisa bertemu dengan mereka. Kami kadang merasa minder, karena rata-rata yang menjadi Presenter sudah memiliki gelar M.A atau Ph.D dan bahkan sudah Profesor, sedangkan kami, masih tingkat Undergraduate Degree. Tetapi kami yakin, hal ini sangatlah bermanfaat bagi kami untuk menjadi seorang peneliti muda di masa depan. Amiin.”ungkap Briliantoro yang diamini Akhmad mengakhiri. Semoga akan semakin banyak banyak mahasiswa UNY khususnya FIS yang akan mengukirkan nama mengikut Akhmad, Briliantoro dan teman-teman lain yang telah menorehkan nama mereka di daftar mahsiswa peraih prestasi Internasional. Aamin. (Sari)