Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas sekolah saat ini, maka meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah. Kepala sekolah diharapkan melaksanakan tupoksinya sebagai manajer sekaligus leader. Sebagai pemimpin di sekolah, memiliki tanggungjawab sepenuhnya untuk mengembangkan sumber daya sekolah. Kenyataan di kota Ternate menunjukkan bahwa kepala sekolah belum memperlihatkan perannya secara baik dalam pengembangan sekolah berkualitas. Hal ini terbukti, masih banyak sekolah yang belum memiliki sistem perencanaan yang terarah, kerjasama antar guru yang rendah, pengelolaan lingkungan sekolah yang belum optimal, terutama masalah disiplin, dan kebersihan. Sekolah yang berkualitas sangat tergantung pada pemahaman kepala sekolah bersama warga sekolah untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah berkaitan dengan kurikulum, pembelajaran, manajerial, dan sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas, dan profesionalisme yang dimiliki.
Melihat kondisi diatas, dosen Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Bakar Djibat, M.Pd., melakukan penelitian dengan judul Profil Kepala Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Berkualitas di Kota Ternate. Berdasarkan hasil temuannya, untuk mengembangkan sekolah berkualitas khususnya di kota Ternate, maka kepala sekolah harus berperan sebagai “Joguru”, “Sangadji”, pendorong, teladan, transformatif, motivator, dan pengawas. Menurutnya, Joguru berarti kepala sekolah dengan sejumlah kelebihan yang tidak ada pada orang lain. Dengan kata lain joguru merupakan sosok yang hampir tidak ada cela dalam dirinya, yang patut ditiru tingkahlakunya, tutur katanya, pembawaannya, pendidikan dalam keluarganya, pokoknya apa saja yang melekat pada dirinya.
Sangadji merupakan kepala pemerintahan/sultan. Peran kepala sekolah sebagai sangadji dalam pengembangan sekolah berkualitas merupakan cara atau usaha dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, menggerakkan, bahkan sesekali harus memaksa seluruh warga sekolah dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau berperan serta dalam usaha mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Selanjutnya, dalam ujian terbuka promosi doktor Program Pascasarjana UNY, (28/12),, Bakar Djibat yang berhasil menjadi doktor ke 6 pada prodi Manajemen Pendidikan (MP) juga mengatakan bahwa upaya kepala sekolah dalam pengembangan sekolah berkualitas, dilakukan dengan menyelesaikan setiap masalah yang terjadi di sekolah, mengawal masalah guru yang tidak bisa diselesaikan di sekolah ke dinas pendidikan, serta pengembangan kapasitas kepala sekolah, dan staf. Selain itu, kepala sekolah juga memiliki komitmen dan keterampilan dalam pengembangan sekolah berkualitas.
Strategi pelaksanaan program pengembangan sekolah berkualitas, terdiri atas pengambilan keputusan di sekolah, implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), sugesti kepala sekolah untuk guru dan staf, Peran Serta Masyarakat (PSM) terhadap sekolah, penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Dengan peran Joguru dan Sangadji, diharapkan kepala sekolah mampu menjadikan sekolah lebih berkualitas. Sekolah berkualitas maka implikasinya akan memberikan sumbangsih bagi kemajuan daerah. (Rubiman).