Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

DHARMA WANITA UNY SELENGGARAKAN SEMINAR

$
0
0

Dari sekitar tiga jutaan penduduk Yogyakarta 85% -nya adalah muslim, sehingga membutuhkan kepastian kehalalan makanan. Untuk itu diperlukan sertifikasi dan labelisasi halal. Namun pada kenyataannya banyak terjadi penyimpangan seperti munculnya label halal palsu. Demikian dikatakan Nanung Danardono,S.Pt., M.P., Ph.D, Direktur Halal Centre - Fakultas Peternakan UGM dalam Seminar Dharma Wanita Persatuan UNY di Ruang Sidang Rektorat, (20/12).

Dalam seminar bertema ‘Awas, Waspadai Pencemaran Daging Haram Di Yogyakarta’ tersebut Nanung Danardono mengungkapkan potensi pencemaran daging haram diantaranya daging sapi dioplos daging babi, daging ayam dan sapi bangkai atau daging yang tidak disembelih menurut Syari’at Islam. “Daging babi memang empuk, berserat lembut dan lezat” kata Nanung Danardono “Tidak heran banyak konsumen yang menyukainya, apalagi harganya lebih murah dibandingkan daging sapi”. Sedangkan daging ayam bangkai bercirikan harganya sangat murah, mudah berbau busuk menyengat, warna daging putih kelabu pucat, teksturnya dagingnya cepat rusak dan tidak ada bekas sembelihan di leher.

Auditor Halal LPPOM MUI Propinsi DIY tersebut menegaskan bahwa syari’at Islam tentang penyembelihan hewan yang sering dilanggar diantaranya tidak dibacakan Basmallah atasnya saat disembelih, hewan tidak disembelih tapi ditusuk jantungnya, tidak disembelih dengan sempurna (bekas sembelihan sangat sempit/kecil), atau hewan belum mati, tapi sudah dikuliti, direndam (atau ditenggelamkan) pada air mendidih, dan lain-lain. Nanung Danar Dono mengajak peserta agar berhati-hati dengan santapannya. “Info tentang halal haramnya makanan ada di website MUI DIY” tutupnya.

Kegiatan dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA yang menyambut gembira kegiatan ini dengan harapan agar para ibu tetap berhati mulia dengan menyediakan makanan yang halal dan thoyib untuk keluarganya, yang didukung dengan sumber nafkah yang halal pula. “Kedepannya mohon agar acara seperti ini bisa diatur waktunya agar civitas akademika putri bisa mengikutinya” saran Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA.

Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNY Anna Royyana mengatakan bahwa acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari Ibu sekaligus ulang tahun DWP UNY ke-17. “Diambil tema makanan halal haram tersebut agar para ibu bisa memberi makanan yang baik untuk keluarganya” kata Anna Royyana “Karena makanan menentukan tumbuh baik atau tidaknya anak kita”. Harapannya dengan seminar ini para ibu anggota DWP dapat mengambil pelajaran yang berharga. Salah satu peserta Istiyani Nuryati mengatakan bahwa kegiatan ini sangat berguna bagi dirinya sebagai seorang ibu karena dapat mengetahui halal haramnya makanan yang disediakan untuk keluarganya. “Dengan adanya pengetahuan ini saya dapat membagikannya pada masyarakat sekitar” tutup Istiyani. Seminar juga dihadiri oleh para sesepuh dharma Wanita Persatuan UNY. (dedy)

 

 

 

 

Label Berita: 
Share/Save

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles