Universitas Negeri Yogyakarta menjadi tuan rumah INDOPED 3rd General Meeting pada 30 November hingga 2 Desember 2016. INDOPED merupakan proyek Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) untuk meningkatkan kapasitas pembelajaran pendidikan tinggi agar dapat bersaing secara global. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY dan dibuka oleh Wakil Rektor I Wardan Suyanto, MA., Ed.D. (30/11).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I mengatakan bahwa kegiatan yang diprakarsai oleh Fakultas Bahasa dan Seni tersebut diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran pengalaman pembelajaran antar universitas dari tiap negara. “Lebih khusus lagi program ini bertujuan untuk memelihara kapasitas mengajar dosen serta meningkatkan pendekatan pedagogik” kata Wardan Suyanto, MA., Ed.D. “Sekaligus menjembatani jarak antara yang diajarkan di perguruan tinggi dengan apa yang dibutuhkan dunia industri, melalui referensi dari universitas mitra di Eropa”. Sedangkan Head of INDOPED Project, Harri Lappalainen mengatakan bahwa tujuan keseluruhan dari proyek INDOPED adalah untuk meningkatkan kapasitas mengajar guru pada universitas di Indonesia. “Kami melihat bahwa peran guru harus lebih seperti mentor dan fasilitator pembelajaran, bukan guru dalam arti tradisional” kata Harri Lappalainen “Kerjasama antara universitas dan perusahaan memungkinkan siswa untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pekerjaan, ini adalah kunci pada pendidikan tinggi agar lebih efisien serta hemat biaya.” Selama proyek INDOPED praktik pembelajaran aktif di Eropa akan diujikan dan menanamkan yang hal yang berharga dalam universitas mitra Indonesia.
Pada proyek INDOPED ini, terdapat 5 institusi pendidikan Eropa yang bergabung yaitu Turku University of Applied Science Finlandia, Inholland University Belanda, University of Seville Spanyol, Business Academy Aarhus Denmark, dan University of Gdansk Polandia. Sedangkan enam institusi pendidikan Indonesia yang terlibat, yakni Binus University International Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, dan Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC).
Sejalan dengan tujuan itu, lima institusi perguruan tinggi di Eropa tersebut bekerjasama dengan enam institusi pendidikan Indonesia mengembangkan proyek INDOPED guna memperbarui sistem pendidikan melalui metode pengajaran student center learning. Proyek ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan. (dedy)