Rabu (23/11) Program Studi Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana dan Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan seminar nasional bimbingan dan konseling di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Mengusung tema “Penguatan Orientasi Nilai dalam Bimbingan dan Konseling sebagai Upaya Pengembangan Karakter Generasi Muda Indonesia”, seminar nasional bimbingan dan konseling yang dihelat di Ruang Sidang Rektorat UNY ini setidaknya dihadiri oleh 250 orang akademisi dan praktisi bimbingan dan konseling tanah air.
Hadir sebagai keynote speaker, guru besar bimbingan dan konseling Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, yang dalam ceramahnya mengingatkan pentingnya karakter dan peran strategis guru bimbingan dan konseling dalam membentuk karakter peserta didik. Guru besar asal Ciamis tersebut menyebutkan bahwa bimbingan dan konseling tidak hanya berfokus membantu peserta didik yang bermasalah, melainkan membantu semua peserta didik yang berbasis pengembangan ragam potensi, meliputi pengembangan aspek akademik, karir, pribadi, dan sosial. Lebih lanjut disebutkan bahwa bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan secara kolaboratif dengan para guru mata pelajaran, tenaga kependidikan, maupun orang tua dan pemangku kepentingan lainnya.
Dua pembicara lainnya, yakni Dr. Triyono dari Universitas Negeri Malang dan Prof. Dr. Abdul Munir dari Universitas Negeri Medan. Dalam materinya Dr. Triyono menyoroti semakin banyaknya perilaku negatif dari generasi muda Indonesia, seperti konsumerisme, hedonism, pragmatism, dan spiritual-komersial. Menurutnya diperlukan peran serta aktif dari orangtua dan pendidik untuk peduli terhadap generasi muda tersebut. Lebih lanjutnya Dr. Triyono menyatakan bahwa guru bimbingan dan konseling sebagai konselor di sekolah hendaknya mengambil peran aktif dalam upaya pengembangan peserta didik dan pencegahan timbulnya masalah pada peserta didik.
Sementara itu Prof. Dr. Munir dalam kesempatan tersebut menyoroti pentingnya nilai filosofis dalam landasan bimbingan dan konseling. Menurut Prof. Dr. Munir, landasan filosofis yang kokoh akan membuat bimbingan dan konseling menjadi layanan profesional yang dapat memberikan manfaat bagi peserta didik/konseli karena adanya pemahaman terhadap hakikat manusia dan hakikat yang akan dikembangkan. Disebutkan pula bahwa bimbingan dan konseling sebagai layanan normatif tidak semata memandang dari segi hakekat manusia saja, akan tetapi asal usul etnis (budaya), iman religius (agama), dan kebaikan bersama (Pancasila) sebagai gagasan sosial yang telah diangkat menjadi dasar yang saling terkait dalam pengembangan karakter di Indonesia. (akb/ant)