Sejumlah 65 mahasiswa internasional Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tampak antusias mengikuti agenda Culture Camp 2016 yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan. Mereka berasal dari berbagai negara, seperti Korea Selatan, India, Tiongkok, Thailand, Kamboja, dan Uganda. Culture Camp 2016 kali ini diadakan di Desa Wanurejo, Borobudur, Magelang (11-12/11). Tujuan utama diselenggarakannya agenda rutin tahunan tersebut adalah guna mempererat persaudaraan antar mahasiswa internasional sekaligus mengajak mereka lebih dekat dengan budaya Indonesia.
Di hari pertama, mahasiswa disambut dengan tarian tradisional Jatilan oleh penduduk Desa Wanurejo. Sembari menyaksikan Jathilan, mereka juga disuguhi beberapa penganan khas tradisional, seperti clorot, lumpia, dan lemper. Acara dilanjutkan dengan workshop membuat pensil gaul, memasak rengginang, dan dilanjutkan dengan membuat gerabah.
Sika, mahasiswa program Darmasiswa asal India sangat menikmati setiap sesi yang dihadirkan dalam agenda tersebut. Ia tampak begitu menyatu dengan alam dan lingkungan Desa Wanurejo. “ Saya betah di sini, ingin tinggal di sini dan bekerja di sini saja”, ungkapnya.
Setelah menjalani seluruh rangkaian workshop, mahasiswa berkesempatan untuk mengelilingi area sekitar Candi Borobudur dengan menggunakan sepeda. Jarak yang ditempuh cukup jauh hingga memakan waktu 1 jam.
Setelah itu, sampailah mereka di suatu area persawahan. Di sana, mereka diperkenalkan dengan budaya menanam padi dan bercocok tanam oleh masyarakat sekitar. Mereka diajak untuk turun langsung ke sawah guna melihat proses menanam padi, yakni membajak sawah lalu menancapkan benih di sawah.
Malam harinya, acara dilanjutkan dengan permainan tradisional Indonesia, seperti bakiak, egrang, dan lompat tali. Salahuding Seni mahasiswa asal Thailand, dan Germau mahasiswa asal Ethiopia tercatat sebagai peserta paling kooperatif dan aktif dalam Culture Camp tahun ini.
Dalam agenda tersebut, hadir pula Wakil Rektor IV UNY, Dr.rer.nat. Senam, khusus untuk memberikan semangat dan dukungan terhadap terselenggaranya kemah budaya ini. “Saya yakin, ini adalah pengalaman pertama kalian dalam mengenal budaya Indonesia sekaligus budaya negara lain. Ini sungguh positif, kami harap kalian bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya”, ujar Wakil Rektor IV UNY.
Di hari kedua, mahasiswa diajak untuk berolahraga pagi bersama. Acara dilanjutkan dengan tracking menyusuri bukit Menoreh dan diakhiri dengan perpisahan dengan penduduk desa Wanurejo. (Wulan)
