Pendataan burung kampus merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh KPB Bionic UNY yang bertujuan untuk memberi pengalaman kepada anggota dan calon Bionic khususnya dan mahasiswa UNY umumnya dalam melakukan pendataan burung liar di kampus menggunakan metode encounter rate. Kegiatan ini dilakukan untuk mendata jenis-jenis burung liar yang berada di lingkungan sekitar terutama kampus dan untuk memperbarui data mengenai kelimpahan dan persebaran burung liar yang ada di kampus UNY Karangmalang.
Ketua Bionic, Aghnan Pramudihasan menerangkan, dalam kegiatan ini, kampus UNY Karangmalang dibagi menjadi 5 blok yaitu FMIPA-FE-FIS-Foodcourt, LPPM-LPPMP-FT, Pascasarjana-Rektorat-Lapangan Sepak Bola-GOR Tenis, Laboratorium FMIPA-GOR-FIK, dan Kebun Biologi-FBS. Pengamat yang sudah dibagi melakukan pengamatan di setiap blok yang sudah ditentukan. Data jenis burung, jumlah burung dan keterangan lain seperti perilaku burung dicatat di lembar pengamatan. Lokasi perjumpaan jenis burung dituliskan dalam peta yang sudah disediakan.
Dijelaskan, pengamatan pendataan burung kampus di tahun 2016 ini dilakukan 2 kali, kegiatan pertama sudah dilakukan bulan Mei 2016 kemarin. Di bulan Oktober 2016, pendataan burung kampus dilakukan selama 3 hari berturut-turut mulai 14-16 Oktober 2016 pukul 07:00-10:00 WIB dan 15:30-17:00 WIB.
Beberapa catatan menarik dalam pendataan burung kampus bulan Oktober 2016 ini yaitu dijumpai Remetuk laut / Golden-bellied Gerygone yang sudah bersarang, Gelatik jawa / Javan Sparrow di FBS, dan Kipasan belang / Pied Fantail di Taman Pancasila. Yang paling menarik perjumpaan seekor Elang-alap Cina / Chinese Goshawk di Kebun Biologi. Adalah Desi Dwi Ariyanti, Dinar Cahyaningtyas dan Varadilla Nur 'Aini Putri yang berhasil mengamati dan mendokumentasikan Elang-alap Cina bertengger di pohon randu atau kapuk (Ceiba pentandra).
“Menurut MacKinnon (2010), Elang-alap Cina termasuk burung migran yang berbiak di Asia bagian timur laut dan Cina, mengembara pada musim dingin ke selatan sampai Asia Tenggara, Filipina, Indonesia dan Pulau Irian”, lanjutnya.
Pada kegiatan ini tercatat ada 38 jenis burung yang dijumpai. Hasil dari pendataan burung kampus ini akan dipublikasikan dalam bentuk poster dan banner. (Aghnan/witono)