Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mengembangkan keolahragaan di Indonesia, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang mengembangkan potensi keolahragaan Kota Magelang, Jawa Tengah. "FIK UNY merasa terhormat dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bappeda Kota Magelang memberikan kepercayaan untuk mengembangkan potensi keolahragaan di Kota Magelang, baik itu olahraga prestasi, olahraga rekreasi, maupun olahraga pendidikan, demikian disampaikan Dr. Or. Mansur, M.S., yang juga merupakan Wakil Dekan I FIK UNY. Lebih lanjut, berdasarkan Sistem Keolahragaan Nasional yang tercantum dalam Undang Undang Sistem Keolahragaan Nomor 3 Tahun 2015, keseluruhan aspek keolahragaan yang saling terkait secara terencana, sistematis, terpadu, dan berkelanjutan sebagai satu kesatuan yang meliputi pengaturan, pendidikan, pelatihan, pengelolaan, pembinaan, pengembangan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Maka, bentuk kerjasama antar instansi keolahragaan sebagai usaha yang sistematis untuk pembinaan, pelatihan dan pengembangan potensi keolahragaan, ujar Mansur. a
Pada pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Sosial Bappeda Kota Magelang, Agus Satriyo Hariyadi pada Selasa, (18/10) di Kantor Bappeda Kota Magelang, turut pula dihadiri Ketua KONI Kota Magelang, Dispobudbar, Camat, Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), dan beberapa 'stakeholder' keolahragaan Kota Magelang. Pertemuan diawali dengan paparan kondisi dan potensi olahraga yang ada di Kota Magelang oleh tim ahli FIK UNY yang terdiri dari Dr. Or. Mansur, M.S., Saryono, M.Or., Yudanto, M.Pd., Komarudin, M.A., dan Danang Pujo Broto, M.Or. dan dilanjutkan dengan diskusi tentang kondisi 'riil' yang disampaikan para 'stakeholder' keolahragaan di Kota Magelang. Selama ini, potensi olahraga di Kota Magelang terhambat oleh minimnya jumlah sarana dan prasarana keolahragaan serta belum maksimalnya talent scouting di kota yang berpenduduk sekitar 120.000 jiwa tersebut. Selain itu, hasil diskusi siang itu memberikan gambaran tentang berbagai kondisi, permasalahan, potensi serta isu strategis berkaitan atlet dan pelatih di Kota Magelang. Berdasarkan kondisi dan potensi keolahragaan di Kota Magelang saat ini, Saryono menambahkan bahwa perlunya manajemen fasilitas (sarana dan prasarana), peningkatan SDM Kemampuan dan kualifikasi Pelatih, Peningkatan Kualitas Atlet & penjenjangan, manajemen Kompetisi atau event yang kompetitif dan menarik akan mampu meningkatkan pengembangan keolahragaan dari segi prestasi, rekreasi, maupun pendidikan. (Satya)