Fathia Bela Ayuningtyas, Mahasiswa Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta meraih Juara Pertama katagori remaja dalam lomba inovasi pengolahan makanan berbahan dasar ikan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),(06/10). Fathia yang mewakili wilayah Kabupaten Bantul ini mengkreasi Grotok yaitu Grontol batok tongkol.
Dengan prestasinya ini, Fathia berhak mendapatkan tropi, uang pembinaan serta akan mewakili DIY dalam perlombaan pengolahaan produk perikanan tingkat nasional di Jakarta pada November bulan depan.
Fathia menceritakan cara pembuatan Grotok dimulai dengan mengukus jagung kemudian menghaluskannya dengan blender, “Lalu membuat adonan dengan bawang bombay dicampuri tepung terigu serta santan,” tutur Fathia.
“Setelah adonan cukup mengental, grontol yang telah dihaluskan tadi disisipkan ditengah-tengahnya lalu ditambahi telur dan beberapa bumbu seperti lada, garam, gula pasir, pala serta adonan dari ikan tongkol,” beber mahasiswa angkatan 2015 ini.
“Dalam penyajian saya beri botok pula untuk menambah cita rasa dan tampilan dari produk ini,” tambahnya
Kepada tim Humas, Fathia menjelaskan bahwa makanan kreasinya ini berangkat dari keinginan mengangkat pamor makanan tradisional. “Saat ini sebagai hidangan pembuka, makanan asli ini Indonesia malah jarang dimunculkan dimana kita malah sering merujuk pada makanan-makanan dari luar negeri,” ujarnya.
Grontol sendiri adalah jajanan tradisional dengan bahan baku berasal dari jagung. Sehingga camilan ini bisa dibilang kaya manfaat. Manfaat jagung bagi kesehatan adalah melancarkan pencernaan, menjaga kesehatan mata, menyehatkan jantung, mencegah anemia, melawan sel kanker dan mengontrol diabetes. Oleh karena itu, grontol jagung kaya akan manfaat dan aman jika dikonsumsi jangka panjang.
Fathia menambahkan bahwa Grotok produknya masih memerlukan beberapa pengembangan, “Kemarin salah satu komen dari dewan juri saat lomba adalah tentang aroma lalu ada masukan untuk menambahi dengan irisan daun jeruk purut, saya rasa itu perlu saya coba,” tutupnya. (haryo)