Sebanyak 40 siswa SMP Islam Al Azhar didampingi 5 guru belajar tentang kompos serta belajar IPA di FMIPA UNY, Jumat (23/9). Di Unit Pengelolaan Kompos mendapat ilmu tentang hal-hal yang berkenaan green house dan kompos yang disampaikan oleh Sudarsono, M.Si., dosen dan pengelola green house dan unit pengelolaan kompos.
Sudarsono menjelaskan buatlah sesuatu yang bersih dan indah disekolah diantaranya dengan memperbanyak tanaman yang ada disekolah, sehingga sekolah menjadi bagus, hijau, bersih, dan berkarakter. Jenis tanamannya bisa dicari sesuai topik yang diajarkan di sekolah. Para siswa bisa belajar mencangkok, menanam, memupuk dan sebagainya. Harapannya di sekolah bisa dibuat organisasi pengelola sampah. Dengan demikian bagi siswa yang biasanya dirumah malas bersih-bersih menjadi rajin bersih-bersih di rumah. Diterangkan Sudarsono, bahwa sampah organis merupakan sampah yang bisa dikomposkan. Dalam proses pembuatan kompos dari sampah daun bisa dipercepat prosesnya dengan menebarkan kotoran hewan.
Sementara itu di laboratorium Pendidikan IPA, para siswa belajar diberikan permasalahan yang kemudian dilakukan demo/praktikum untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya suatu hari Jono tersesat di hutan. Dia mendapat petunjuk bahwa beberapa kilometer di sebelah utaranya terdapat sebuah jalan besar, tapi dia tidak tahu sebelah mana arah utara itu. Beruntungnya, dia membawa sebuah magnet di dalam tasnya. Dapatkah Jono mengetahui arah utara dan menemukan jalan keluar?
Untuk memecahkan masalah tersebut para siswa dipandu oleh dosen Jurusan Pendidikan IPA, Asri Widowati, M.Pd., dkk melakukan demo/praktikum.
Praktik yang lain seperti jika kita menjatuhkan sebuah bola ke lantai, apa yang akan terjadi dari aksi bola yang menabrak lantai tersebut? Bola itu akan memantul kembali karena adanya gaya reaksi lantai melawan bola tersebut. Hal ini berkaitan dengan Hukum ke-3 Newton tentang aksi-reaksi. Untuk mengeksplor lebih lanjut tentang gaya aksi reaksi, bisa merancang alat yang bernama aeolipile atau Hero’s Engine. (witono)