Diakuinya Bali di mata dunia terbukti dengan lebih dikenalnya Bali dibandingkan Indonesia bagi kalangan warga negara asing, tidak jarang pertanyaan “Indonesia dibagian mana Bali.?” Terlontar dari para warga negara asing. Tersohornya Bali tidak lepas dari kesenian dan kebudayaannya yang beraneka ragam serta kepercayaan animism dan dinamisme yang dianut oleh masyarakat Bali. Konsistenitas masyarakat untuk menjaga kebudayaan dan kesenian Bali menjadikan kebudayaan ini tetap lestari tidak tergerus era globalisasi seperti sekarang ini.
Beberapa hal tersebut melatarbelakangi keinginan para mahasiswa asing program KNB untuk mengenal lebih dekat kebudayaan dan kesenian Bali. Rombongan yang terdiri dari 30 mahasiswa KNB, 1 dosen, dan beberapa karyawan bertolak ke Bali pada Kamis pagi (18/08/2016).
Universitas Udayana dipilih sebagai persinggahan pertama anjangsana mahasiswa KNB di pulau dewata. Para rombongan disambut langsung oleh Bapak Wakil Rektor IV Prof. Drs. I Made Suastra, Ph.D. Paparan mengenai program internasional di Univeritas Udayana disampaikan oleh Executive Director of Center for International Programs, Univeristas Udayana, Ni Putu Sri Harta Mimba, Ph.D. Mahasiswa KNB UNY turut mempelajari kultur akademis di Universitas Udayana. Banyak pertanyaan mereka lontarkan terkait sistem penerimaan mahasiswa baru, beasiswa, serta jumlah mahasiswa asing yang mereka kelola.
Tidak puas hanya di Univeritas Udayana, para mahasiswa juga mengunjungi Universitas Hindu Indonesia. Di universitas kedua ini, para mahasiswa dapat bertanya lebih lanjut mengenai keunikan budaya masyarakat Bali. Disambut langsung oleh Rektor UNHI, Dr. Ida Bagus Dharmika MA, Direktur PPs UNHI Prof. Dr. I Putu Gelgel, SH. M.Hum, beserta para Kaprodi S2 dan S3 PPs UNHI, para mahasiswa berdiskusi langsung dengan para pakar budaya Bali. Pertanyaan yang muncul dari para mahasiswa yaitu, terkait upacara adat yang sering dilakukan oleh masyarakat Bali, sesaji yang disiapkan dalam setiap upacara adat, simbol-simbol yang melekat dalam setiap upacara adat, serta makna pura yang ada di setiap rumah masyarakat Bali.
Setelah puas berbekal pengetahuan tentang budaya Bali yang didapatkan dari kunjungan akademis di dua univeristas, selanjutnya para mahasiswa melakukan kunjungan budaya ke beberapa tempat di Bali. Salah satunya dengan menyaksikan pementasan Tari Barong, mahasiswa disuguhi pertunjukan tarian Barong yang merupakan perwujudan dari makhluk mithologi bali yang mewakili kebaikan. Dalam perjalanan menuju beberapa tempat wisata, para mahasiswa juga dapat meyaksikan sekilas prosesi Ngaben yang sedang berlangsung. Selain itu, para mahasiswa juga dapat menyaksikan prosesi Petik Laut atau Sedekah Laut yang berlangsung di Pura Tanah Lot. Prosesi ini digelar sebagai wujud syukur masyarakat Bali atas limpahan panen yang cukup pada tahun ini. Tak lupa para rombongan juga mengunjungi beberapa pantai dan menikmati permainan air. (Adhi/Sinta)