Senin (15/8), Upacara Puncak Dies Natalis ke-66 FIP UNY yang digelar di Ruang Abdullah Sigit FIP UNY dihadiri oleh Wakil Rektor II UNY Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd, anggota RKU serta para dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan, dan pembicara Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., seorang guru besar dari UPI Bandung. Dalam orasinya, Sunaryo memaparkan bahwa Perilaku yang muncul atas kejujuran adalah perilaku mandiri. Ditambahkan juga pertanyaan apakah kemandirian menjadi wilayah kajian ilmu pendidikan dan sebagai tujuan pendidikan? Secara fenomenologis pendidikan merupakan proses interaksi yang selalu berhadapan dengan kepribadian manusia yang sedang berada dalam proses menjadi untuk menemukan keberadaan dirinya. Pendidikan bertujuan membantu manusia mencapai realisasi diri, menemukan dirinya sendiri sebagai mahluk individual, sosial dan mahluk Tuhan.
Sunaryo juga menegaskan bahwa kemandirian yang sehat akan tumbuh melalui interaksi yang sehat antara individu yang sedang berkembang dengan lingkungan dan budaya yang sehat pula. Letak esensi upaya pendidikan untuk menciptakan lingkungan perkembangan yang dilandasi kaidah-kaidah ilmu pendidikan. Dalam konteks pengembangan kemandirian, tujuan pendidikan dan bimbingan tidak sebatas sebagai proses pemecahan masalah yang hanya bersifat kekinian, melainkan terarah kepada penyiapan individu untuk dapat menghadapi persoalan-persoalan masa depan dan menjalani kehidupan sebagai anggota masyarakat maupun sebagai mahluk Allah Yang Maha Kuasa, tambah pria yang saat ini menjabat sebagai ketua ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia)
Di akhir orasinya, Prof. Sunaryo menyimpulkan bahwa Pendidikan tidak mungkin diselenggarakan dengan baik dan utuh tanpa menggunakan ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan adalah jati diri LPTK yang harus dikembangkan melalui riset, pendidikan guru harus menghantarkan para calon guru tidak sebatas menguasai kompetensi melainkan menumbuhkan spirit untuk mengembangkan jati diri dan misi, guru adalah pemegang kunci keberhasilan pendidikan melalui penciptaan atmosfir pembelajaran sebagai kondisi maksimum untuk realisasi diri siswa, yang harus didukung oleh sistem manajemen dan kepemimpinan pedagogis. (ant)