Keluarga besar Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berusaha selalu melestarikan tradisi pasca Idul Fitri, yaitu syawalan dan halal bi halal. Pada tahun ini, 1437 H / 2016 M, dilaksanakan di Ballroom Hotel UNY, Minggu, 17 Juli 2016. Acara yang dihadiri seluruh karyawan, dosen, pimpinan UNY, pimpinan PPs tersebut mengangkat tema “Membentuk Insan Yang Amanah dan Ikhlas”.
Syawalan kali ini seakan-akan menjadi ajang pisah sambut, karena pimpinan lama dan pimpinan baru semuanya memberikan sambutannya. Direktur PPs peiode 2013-2016, Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed., mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dedikasi seluruh pengelola pada masa pengabdiannya. “Kami merasa terhormat bisa mengawal dan mengkoordinasi Bapak Ibu untuk memberikan sumbangsih bagi kemajuan PPs UNY. Sekaligus kali ini saya mohon pamit dan doa restunya, dimana bulan depan saya ditimbali Allah untuk sowan ibadah haji ke tanah suci. Kesalahan dan kekurangan selama kami memimpin PPs mohon dimaafkan. Semoga kita semua masih diberikan umur panjang dapat bersua kembali, “ ungkapnya dengan rasa haru.
Selanjutya, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA berkesempatan memberikan sambutan dalam acara tersebut, walaupun dalam waktu yang sama harus menghadiri syawalan di beberapa fakultas seperti FMIPA, FBS, dan FIP. Beliau berharap momentum syawalan menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas diri. Pergantian pimpinan baik di fakultas/lembaga dan Pascasarjana bisa menjadi media evaluasi dan persiapan menghadapi tantangan masa depan. “Collective leadership yang selama ini kami terapkan semoga dapat diterima dan dimaklumi. Sebagai pimpinan kami mengapresiasi atas pengabdian dan dedikasi yang telah diberikan kepada UNY. PPs semakin besar dan maju merupakan hasil jerih payah Bapak Ibu semua, “tutur beliau.
Dr. Moch. Bruri Triyono sebagai pimpinan baru, berharap semua pengelola bisa bekerja sama untuk membesarkan PPs UNY. Menurutnya Pasca merupakan jendela sebuah universitas. Ketika jendela terbuka dengan lebar dan terlihat dengan baik apa yang ada di dalamnya, maka universitas secara umum juga akan dinilai baik oleh masyarakat.
Sementara itu, sebagai pembicara, Dr. Maksudin, MA., menjelaskan bahwa terdapat empat macam hubungan yaitu Alaqatul Ubudiyah (hubungan manusia dan Tuhan), Alaqatul Insan wal Insan (hubungan sesama manusia), Alaqatul Addin wal Insan (hubungan agam dan manusia), dan alaqatul Insan wal Hayat (hubungan manusia dengan alam/kehidupan semesta).
Selanjutnya strategi membentuk insan yang amanah dan ikhlas dipetakonsepkan dalam Konsep Agama dan Sains Integratif-Interkonektif Pendekatan Dialektik. Mantan Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga ini mengemukakan bahwa dalam konsep tersebut terdapat 11 lapis. Agama/sumber wahyu dan Sunnatullah/hukum alam sebagai pondasi untuk berpikir (Think) dan berdizkir (Remembering Allah). Lapis kedua adalah iman dan taqwa yang diatata dalam berpikir dan berdzkir. Disusul oleh lapis ketiga dan seterusnya adalah Think dan Remembering Allah, Mindset (pola pikir) integratif – interkonektif, Mindmap (peta konsep) integratif – interkonektif, Body Knowledge (ilmu agama, ilmu alam, ilmu humaniora, dan ilmu sosial). Lapis terakhir adalah Paradigm of Religion and Science/Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik. (Rubiman)