Kantor Urusan Internasional dan Kerja Sama (KUIK) mengadakan acara diskusi diseminasi hasil kunjungan mahasiswa ke luar negeri bertempat di Ruang Sidang Utama UNY (10/5). Penyebaran informasi perihal kunjungan dan aktivitas mahasiswa UNY ke luar negeri dianggap penting untuk mewujudkan kampus kelas dunia. Acara ini diikuti oleh para mahasiswa yang telah melakukan kunjungan luar negeri dan civitas akademika UNY. Para mahasiswa tampak antusias untuk mendapatkan informasi untuk pergi ke luar negeri.
Diskusi dibuka oleh Wakil Rektor IV, Dr. rer.nat Senam. Beliau berujar bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud syukur atas keberhasilan UNY untuk go international. “Kesempatan untuk pergi atau studi lanjut di luar negeri sangat banyak, maka teman-teman akan berbagi bekal - bekal yang dibawa pulang seusai kunjungan ke luar negeri.” Di dalam kesempatan yang sama beliau juga mengatakan bahwa target yang paling penting dari kunjungan ke luar negeri adalah membangun networking, hal ini akan memudahkan para mahasiswa untuk mencari surat rekomendasi yang merupakan salah satu syarat untuk mendapat Letter of Acceptance.
Para narasumber pada acara ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang sudah mendapat kesempatan pergi ke luar negeri. Mereka berbagi banyak cerita pahit dan manis. Rony Kurniawan Pratama, salah satu mahasiswa yang berkesempatan untuk mengikuti konferensi ICTEHM di Singapura pada tahun 2015, bercerita bahwa mengikuti konferensi internasional di luar negeri tidaklah susah dan langkah-langkah yang harus diambil haruslah matang. Salah satu narasumber, Gani Prihatnanto yang mengikuti program exchange di Aichi University of Education, Jepang, juga berbagi pengalamannya tinggal satu tahun di Jepang.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab dimana salah satu civitas akademika UNY yang hadir Kepala Pusat Layanan PPL dan PKL, Dr. Sulis Triyono, M.Pd., berpendapat bahwa kesempatan untuk Sit In di Vietnam atau Thailand sudah terbuka lebar, berikut kesempatan untuk mengikuti PPL di luar negeri. (andre).