Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

HARDIKNAS DI NIKISIE, GURU SM-3T TAMPILKAN FASHION SHOW

$
0
0

Sebagai penggiat di bidang pendidikan, guru Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) angkatan V di berbagai lokasi penempatan turut menyambut baik peringatan Hardiknas tersebut. Salah satunya SM-3T UNY penempatan kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur khususnya kecamatan Jerebuu. Mereka turut berkontribusi dalam beberapa rangkaian acara Hardiknas yang diadakan di Nikisie. Beberapa guru SM-3T didaulat sebagai petugas upacara yang diikuti oleh siswa siswi dan guru SD-SMK se-Jerebuu, Senin (2/5). Hal ini dimaknai sebagai penghargaan terhadap eksistensi guru SM-3T UNY di kecamatan Jerebuu.

Jerebuu adalah salah satu kecamatan di kabupaten Ngada yang memiliki tradisi peringatan hardiknas yang cukup meriah setiap tahunnya. Setidaknya ada 11 SD, 4 SMP, dan 1 SMK yang turut meramaikan perayaan hardiknas. Berbagai rangkaian acara telah berlangsung sejak Sabtu (30/4), yakni pertandingan bola voli dan pertandingan sepak bola yang diadakan pada sore hari. Malamnya, vokal grup dari perwakilan masing-masing sekolah berkompetisi di atas panggung yang disaksikan oleh banyak penonton. Rangkaian acara berlangsung esok harinya. Minggu (1/5), pertandingan bola voli dan sepak bola masih berlanjut pada pagi hari hingga sore harinya. Sejalan dengan kegiatan malam sebelumnya, malam kedua diadakan kontes paduan suara. Peserta meliputi siswa siswi SD-SMP se-Jerebuu.

Pada kesempatan tersebut hadir seorang guru SM-3T yang menciptakan sebuah tontonan yang cukup meriah. Wahyuni atau yang biasa disapa Ayu ini merupakan salah satu guru SM-3T UNY yang bertugas di SMKN 1 Jerebuu. Alumni prodi Tata Busana Universitas Negeri Yogyakarta tersebut berhasil menciptakan fashion show yang cukup menghibur penonton.

Mengusung tema The Kingdom of Tourism, Ayu mengajak siswa siswi SMKN 1 Jerebuu jurusan pariwisata berkreasi dengan menggunakan koran bekas sebagai bahan dasar gaun-gaun buatannya. Setidaknya ada 3 model utama yang berperan sebagai putri. Mereka tampak anggun berlenggak-lenggok menggunakan gaun rancangannya. Sedangkan beberapa model lain menggunakan lawo (kain adat kabupaten Ngada), berperan sebagai dayang yang tampil tak kalah cemerlang dan memukau. Semua penonton bersorak dan bertepuk tangan menyambut penampilan para model.

Persiapan matang menunjukkan bahwa guru muda asal Purworejo tersebut memiliki antusias tinggi dalam bidang pendidikan, khususnya  pendidikan tata busana. Terlihat dari usahanya yang tampak nyata dilihat dari caranya memperoleh bahan dasar. 10 kilogram koran bekas ia kirimkan dari Yogyakarta, mengingat di daerah penempatannya media cetak sangatlah sulit ditemui. Sejalan dengan tujuan diadakannya program SM-3T, yaitu mempersiapkan diri menjadi guru profesional, Ayu wajib menjadi pedidik yang kreatif dan inovatif. Selain itu, kesabaran dan ketelitian menjadi faktor penunjang yang sangat mumpuni sebagai guru 3T. (Widayati Mia Pratiwi)

Label Berita: 
Share/Save

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles