Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

PAGELARAN BUSANA “AUTHENTICITY FOR HUMAN NATURE”

$
0
0

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana dan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta menyelenggarakan pagelaran busana bertajuk Authenticity for Human Nature (Authenture)Sebanyak 103 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta menampilkan desain terbaiknya dalam peragaan ini. Acara yang digelar di Auditorium UNY ini merupakan tugas dan proyek akhir mahasiswa D3 dan S1 Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Fakultas Teknik UNY(19/4).

“Tahun ini, kami memilih tema Authenture, senada dengan Resistance, trend forecasting 2016/2017,” ungkap Ketua Panitia Authenture Marinda Yuni Asari selaku. Resistance adalah tema yang diambil oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) untuk tahun 2016/2017. Tema tersebut memiliki makna manusia perlu untuk melindungi diri dari berbagai tantangan. Sementera itu, Dekan FT UNY, Dr. Moch. Bruri Triyono, memaknai tema yang diusung dalam pagelaran ini sebagai idealisme sesorang yang tumbuh bersama aneka ragam budaya.”Sehingga malam ini bercerita tentang harmonisasi busana dengan lingkungannya”, ujarnya. “Oleh karenanya berbusana bukan hanya tentang menutup aurat namun di sana ada karakter, semangat serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar”, tandasnya.

Pergelaran yang diperagakan model profesional dibagi lagi menjadi empat sesi dengan masing-masing tema, yaitu Biopop, Humane, Colony dan Refugium. Marinda mengungkapkan ia dan teman-teman membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan untuk memersiapkan segalanya. “Sejak bulan Desember, kami sudah membedah makna-makna tema tersebut,” tukasnya. Peragaan busana Authenture merupakan acara puncak dari serangkaian penilaian bagi para mahasiswa. Penilaian terdiri dari pengukuran, fitting I, fitting II, pemotretan booklet, penilaian gantung dan grand juri.

Pada akhir pagelaran, Dewan juri menasbihkan tiga kostum terbaik dari tiap kelas. Kategori D3 diraih oleh Tesaria Kurnia Putri dengan busana pesta malam bernama Shape on the track dengan sumber ide rel kereta api yang menggunakan kain tradisional, lurik. Sedangkan, kostum terbaik kelas S1-reguler diraih oleh Luthfi Mala’il Khusna dengan Rhombus Interlace-nya yang terinspirasi dari keranjang kreneng yang memiliki anyaman berbentuk rhombus (wajik) diwujudkan dengan inovasi cutting laser menyerupai bentuk anyaman keranjang kreneng yang diaplikan pada sisi busana. Sementara S1-Non Reguler dimenangkan oleh Ristriana Pratomi dengan Monochromantic yang terinspirasi dari struktur rangka manusia di zaman kemajuan teknologi yang cenderung beraktivitas berat sehingga pemilihan desain ergonomis dengan prinsip tekstil plastik yang ringan. (hryo-dafit)

Label Berita: 
Share/Save

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles