Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY telah meluncurkan lagi program Fun English Club (FEC) 2016 dan sebuah program belajar baru Bahasa Inggris untuk anak-anak yang ditawarkan di sekolah yaitu Happy English Hours (HEC). FEC dan HEC 2016 dilaksanakn selama bulan Maret sampai April. Kegiatan ini merupakan program pembelajaran bahasa Inggris yang diadakan oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dengan pendekatan bermain dan belajar. Metode pembelajaran di dalam program ini meliputi permainan, cerita, dan lagu yang dirancang untuk mempermudah siswa memahami bahasa Inggris. Program ini sendiri sudah berlangsung semenjak tahun 2012 yang sekaligus merupakan program pelatihan mengajar kepada para mahasiswa Prodi PBI konsentrasi English for children.
“Dengan adanya dua program ini anak-anak sekolah dasar bisa menikmati pembelajaran bahasa Inggris yang berkualitas, menyenangkan sehingga mereka akan senang belajar bahasa Inggris pada jenjang pendidikan selanjutnya,” papar Nuri Supriyanti, M.A.selaku penanggungjawab kegiatan tersebut. Program ini dilaksanakan di gedung C.15 FBS dan diikuti oleh siswa Taman Kanak-kanak (kindergarten) dan Sekolah Dasar kelas 1-4 (L1-L4). Dengan bimbingan dosen-dosen FBS antara lain Nury Supriyanti, MA, B. Yuniar Diyanti, M.Hum, Lusi Nurhayati, MAppl. , dan Ani Setianingsih, MA., program ini diharapkan mampu berkontribusi terhadap pembelajaran bahasa Inggris kepada anak secara berkualitas.
Tanggapan positif disampiakan oleh mahasiswa pengajar program ini, Wiwid Wisyaningrum. “Anak-anak dapat menyerap ilmu bahasa Inggris lebih baik dengan bermain, bernyanyi, menari dan bercerita. Selain kegiatan indoor ada juga kegiatan outdoor yang menarik dan mempunyai momen pamer kebolehan untuk para peserta” ungkap Wiwid.
EFC dan HEC ini mengutamakan kualitas pembeljaran bahasa Inggris. Inovasi selalu dilakukan supaya lebih baik dari tahun sebelumnya. Kepuasan orangtua siswa merupakan salah satu indikasi keberterimaan program ini. Seoang Ibu dari peserta program, Diah, mengatakan bahwa anaknya berkembang dengan baik setelah mengikuti program EFC selama tiga tahun.“Dalam program ini beda dengan lembaga program lain. Pembimbing dalam EFC ini adalah satu pengajar hanya untuk dua atau tiga siswa. Ini daya serap anak akan tinggi” ungkap Diah.
Program yang juga dirancang sebagai ajang praktek mengajar tersebut sudah berterima dimasyarakat. Pada penyelenggaraan tahun keempat, program tersebut masuk dalam acara media TV, tepatnya di program Bincang-Bincang di Jogja TV pada tanggal 24 Februari 2016. (Rn)