Takmir Masjid Al Mujahidin UNY bekerjasama dengan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Sleman Yogyakarta menggelar salat gerhana matahari(9/3). Salat yang diselenggarakan di Masjid Al Mujahidin UNY lantai 1 ini mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat. Sekitar 800 jamaah dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, birokrasi, karyawan dan masyarakat sekitar kampus Universitas Negeri Yogyakarta.
Serangkaian salat gerhana ini dimulai pukul tujuh pagi dengan imam salat dan khotib Ustadz Ahmad Dahlan, Lc, MA. Salat gerhana digelar, dikarenakan sunnahnya melakukan salat saat terjadi gerhana. “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan karena kematian seseorang atau karena lahirnya seseorang. Apabila kalian melihat (gerhana) matahari dan bulan, maka berdoalah kepada Allah dan solatlah hinga tersingkap kembali.” (H.R Al Bukhari no. 1043 dan Muslim no. 915).
Ketua Takmir Masjid Al Mujahidin UNY, Abdul Muin menyampaikan kegembiraannya dengan antusiasme masyarakat mengikuti salat gerhana. “Alhamdulillah, antusias masyarakat luar biasa, perhatian ummat terhadap syiar Islam semakin meningkat. Semoga bisa istiqomah di agenda ibadah-ibadah yang lain,” ungkapnya.
Lanjutnya, syiar Islam melalui berbagai kegiatan di Masjid Al Mujahidin UNY, termasuk salat gerhana berjama’ah ini tentu saja ditujukan untuk mendukung visi Universitas Negeri Yogyakarta, yakni Taqwa, Mandiri, dan Cendekia. Untuk membentuk seseorang yang berkarakter mandiri dan cendekia, diperlukan pilar pertama bernama taqwa.
Salah seorang jamaah, Anggraeni Ratnasari menyampaikan rasa senangnya melihat fenomena alam gerhana matahari dan berkesempatan mengikuti shalat gerhana. “Rasanya seneng banget. Soalnya baru pertama kali salat gerhana. Tidak bisa digambarkan dengan kata-kata”,urainya. (rizki ageng)