Quantcast
Channel: Universitas Negeri Yogyakarta - Leading in Character Education
Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

“FASHION SUSTAINABILITY” BERSAMA FABIA PRYOR

$
0
0

Koordinator Textile and Fashion Hub dari Kangan Institute, Australia, Fabia Pryor, menjadi guest lecture di Program Studi (Prodi) Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (9-12/02-2016). Dengan mengusung tema tema, Fashion Sustainability, Fabia Pryor berbagi pengalaman dengan empat kelas berbeda, mulai dari dari semester 2 hingga 6 selama 4 hari yang melibatkan dosen dan mahasiswa Prodi Busana.

Sustainable fashion atau seringkali disebut dengan eco-design sendiri adalah isu yang sedang berkembang pada dunia busana dewasa ini. Tujuan dari konsep ini lebih ke arah perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Konsep sustainable fashion merupakan konsep sustainable design dimana suatu produk didesain dan diproduksi dengan mempertimbangkan lingkungan serta dampak sosial.

Dalam konsep sustainable fashion, desainer-desainer sekarang mulai memperkenalkan metode yang eco-friendly dengan material yang ramah lingkungan serta metode produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. “Sustainability bukan hanya sebuah tren namun lebih menjadi tanggung jawab dan hal ini bukanlah tugas generasi setelah kita tapi inilah misi kita dalam fashion untuk sekarang dan masa depan,” ungkap Fabia.

Dalam sebuah kutipan tentang eco-fashion, Fabia mengutip bahwa kita tidak mewarisi dunia dari orang tua kita namun kita meminjam dari generasi setelah kita. “Itulah yang mesti dijadikan penyemangat dalam mengembangkan eco-fashion,” lanjut Fabia.

Fabia Pryor juga menekankan kosep eco fashion menyeluruh mulai dari desain, pemilihan bahan, pewarnaan, pembuatan, packaging distribusi, hingga after sales service, yakni pencucian dan pemakaian.

“Produk fashion yang dihasilkan semestinya dapat digunakan berkali-kali (timeless), desain bukan hanya cantik, tetapi dalam teknik pembuatannya harus dibuat dengan baik (well-made) dengan menggunakan material yang ramah lingkungan (lebih baik material hasil recycle) dengan transportasi atau distribusi yang terbatas untuk mencapai produk yang komplit”, tutur Fabia.

Fabia juga mengajak dosen dan mahasiswa untuk terus menggali ide-ide brilian di bidang fashion dengan memanfaatkan barang barang bekas. Dalam sesi terakhir, Fabia menugaskan seluruh mahasiswa dalam kelompok untuk mengembangkan konsep industri eco-fashion masing-masing yang dirasa paling cocok untuk Indonesia. (hryo)

Label Berita: 
Share/Save

Viewing all articles
Browse latest Browse all 3541

Trending Articles