Program studi Pendidikan Tata Busana dan Tata Busana Angkatan 2013, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Mempersembahakan pagelaran busan bertajuk ”HEXOMINOUS” singkatan dari “Heritage Exotismic Luminous” (19/01/2016) di Auditorium UNY. Fashion Show Hexominous merupakan hasil dari Mata Kuliah Manajemen Peragaan Busana yang ditempuh oleh para mahasiswa dimana pencapaiannya dinilai dari kemampuan untuk mengelola pagelaran busana, memperagakan busana cocktail, busana muslim, busana yukata, busana pesta gala, dan lain-lain.
Hexaminous merupakan singkatan dari Heritage Exotismic Luminous yang dapat pula diartikan Pesona Warisan Budaya yang akan terlihat dari karya-karya mahasiswa yang menggunakan kain nusantara sebagai salah satu unsurnya seperti kain lurik, batik, songket, tenun, ulos, dan lain-lain. Marinda Yuni Asari, Ketua panitia dalam sambutanya menjelaskan bahwa pagelaran bertujuan untuk lebih mengenalkan kain-kain tradisional indonesia yang mempunyai keindahan keragaman khas Indonesia” ujarnya. “Kain-kain tradisional itu sendiri dikreasi kedalam 114 busana pesta nan indah dan megah”, imbuhnya.
Pagelaran ini tidak hanya memperlihatkan fashion tradisional karena ada pula berbagai gaya dari mulai pakaian adat jepang, busana pria, busana anak dan busana pesta gala dari beberapa disainer ternama ataupun alumni. Menurut Afif Ghurub Bestari, Dosen pengampu, “Para mahasiswa ini tidak hanya sekedar belajar cara berjalan dan berpose di atas catwalk guna memperagakan karya mereka sendiri, namun mereka juga belajar menjadi event organizer dan koreografer” ujarnya dalam sambutan.
Guna menghasilkan karya yang baik, mahasiswa harus proses selama satu semester, dimulai dari pencarian sumber ide, pembuatan desain, pemilihan bahan, pembuatan pola, kemudian penjahitan. Ajang ini juga menggunakan sistem kompetisi untuk lebih memotivasi mahasiswa dalam dunia modeling dan kreasi busana. Pada akhirnya terpilihlah Melinda Anindita sebagai best perfom. Dewinta Megarani dengan busana pestanya meraih favorit penonton sedangkan hasil penilaian dari juri menasbihkan busana pesta gala dari Desak Made Yulia K.W sebagai juara pertama.
Selain beberapa hal di atas, peragaan busana Hexominous juga mengajak pihak-pihak yang mendukung acara untuk berbagi kasih dan kepedulian dalam upaya pelestarian satwa dan kampanye untuk penolakan eksploitasi satwa, terutama di bidang fashion semisal ikat pinggang, tas kulit dan sepatu. (Dafit/humas-FT)