Bertempat di Ruang KPLT Universitas Negeri Yogyakarta diselenggarakan kegiatan Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015 `ASEAN GOES TO CAMPUS` kerjasama dengan Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015, Universitas Negeri Yogyakarta, dan ASEAN. Peserta kegiatan yang berlangsung pada Kamis (10/12/2015) ini terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sejumlah 400 peserta. Kegiatan menghadirkan empat orang narasumber, mereka adalah: Dr. Edi Prasetyono (Universitas Indonesia), Ruliah Hasyim (Direktorat Jenderal Budaya Kemendikbud), Adi Cilik (UNY), dan Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. (Wakil Rektor IV UNY).
Komunitas ASEAN akan resmi diberlakukan pada akhir tahun 2015. Pada kesempatan tersebut seluruh negara anggota ASEAN akan meleburkan diri menjadi satu visi, satu identitas, satu komunitas, yaitu Komunitas ASEAN sehingga Indonesia harus mempersiapkan diri dengan baik. Untuk itu peningkatan kemampuan baik bahasa maupun peluang harus tetap ditingkatkan. Selain itu, instansi atau lembaga pemerintah yang menangani kebudayaan perlu meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam melakukan kegiatan sosialisasi tentang Komunitas ASEAN di bidang Kebudayaan.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. dan dihadiri oleh Wakil Rektor III UNY, Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes., Wakil Rektor IV, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D, para dekan dan ketua lembaga serta jajaran Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.
Sementara itu, keynote speaker Direktur Budaya dan Warisan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Nadjammudin Ramly menyatakan, ”Saya bangga berada di kampus excellent ini, dan ini merupakan rangkaian terakhir kami menjemput Sosialisasi Komunitas ASEAN 2015. Marilah kita songsong dan kita mulai kegiatan ini mulai tanggal 30 Desember 2015 ini. Salah satu pilar penting adalah bidang sosial budaya. Pilar sosial budaya bertujuan memberikan kontribusi dalam budaya ASEAN. Satu-satunya jalan marilah kita bersaing dan unggul, dan UNY merupakan salah satu center of excellent di negeri ini. Saya kira UNY telah melahirkan guru-guru yang tidak diragukan lagi kualitasnya. Dengan kekuatan budaya dan kecerdasan warganya bisa menjadi contoh di dalam negeri.”
Kerjasama di bidang sosial budaya bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan Komunitas ASEAN yang berorientasi kepada rakyat dan memiliki tanggung jawab secara sosial untuk mencapai solidaritas dan persatuan di antara bangsa bangsa dan rakyat ASEAN dengan membangun masyarakat yang saling peduli untuk meningkatkan taraf hidup, mata pencaharian, kesejahteraan rakyat di kawasan.
Implementasi pilar kebudayaan ASEAN mencakup 6 prioritas yaitu: (1) mempromosikan pola pikir ASEAN, (2) pelindungan, promosi, dan pemanfaatan keanekaragaman budaya ASEAN, (3) peningkatan kreatifitas budaya dan industri menuju masyarakat yang saling peduli dan berhasil, (4) kebudayaan sebagai sarana menuju masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi, (5) pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan sistem jejaring dalam konteks budaya, (6) kerjasama dengan badan-badan sektoral ASEAN lainnya.
Senada dengan hal tersebut, Wardan Suyanto menegaskan bahwa Komunitas ASEAN 2015 harus dijalani. “Apakah ini sebagai ancaman atau kesempatan? Seharusnya kita berpikir bahwa hal ini sebagai kesempatan. Jangan sampai kita lupa diri. Apa yang kita miliki jangan sampai kita lepaskan dan milik orang lain justru kita kagumi. Jadi, marilah kita pelihara dengan sebaik-baiknya. Sehingga kita betul-betul siap tidak terkikis budaya dari luar kita tetap eksis dan maju.” (Ratna)