Lulus cepat dan lulus tepat pada waktunya adalah istilah yang berbeda. Lulus cepat berarti orang dapat menyelesaikan studinya selama 4 tahun atau kurang dari itu. Sementara lulus tepat waktu memberikan pesan bahwa orang dapat lulus kapan saja sesuai dengan kondisi mahasiswa. Atau diartikan lulus pada saat dan waktu batas akhir (deadline) yang telah ditetapkan. Kecepatan dan ketepatan waktu mahasiswa dalam menyelesaikan kuliah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya datang dari kemampuan menulis tugas akhir mahasiswa. Bertolak dari permasalahan inilah, Selasa, 24 November 2015, pukul 08.00—12.00 dengan mengambil tempat di Auditorium UNY, Fakultas Bahasa dan Seni UNY (FBS UNY) menyelenggarakan program percepatan masa studi bagi mahasiswa angkatan 2012 FBS UNY.
Target pertemuan ini adalah mempersiapkan mahasiswa agar mempunyai kompetensi menulis karya ilmiah dengan baik sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) dengan cepat dan bermutu. Dekan FBS Dr. Widyastuti Purbani, M.A. dalam sambutannya di hadapan 1000 mahasiswa FBS angkatan 2012 menegaskan, “Kita berada pada zaman yang tingkat percepatan perubahannya sedemikian cepat. Dunia terus bergerak cepat. Ia akan terus berjalan tanpa atau dengan kita di dalamnya. Karenanya, kemampuan menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu merupakan langkah awal bagi mahasiswa menuju perubahan selanjutnya. Indonesia menunggu gerakan kalian, Indonesia menunggu kalian.” Demikian motivasi Bu Wid yang disambut dengan tepuk gemuruh mahasiswa.
Acara ini menghadirkan dua punggawa UNY Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dan Prof. Sukirno, Ph.D. “Kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan ilmiah akan menjadi register kepakaran seseorang, maka menulislah dan masukkan ke jurnal,” itulah kalimat motivasi awal yang meluncur dari Prof. Kirno saat mengawali presentasinya. Selanjutnya Pak Kirno menjelaskan “Tips to write undergraduate thesis easier”. Untuk menunjang kemampuan menulis dibutuhkan budaya membaca. Budaya ini yang akan memberikan wawasan dan bahan untuk merangkai ide dalam bentuk tulisan ilmiah.
Sementara Pak Minto berusaha meyakinkan kepada mahasiswa bahwa menulis skripsi itu sangat mudah. Dengan gamblang, mahasiswa disuguhi beberapa contoh judul yang dapat diambil dari peristiwa-peristiwa yang dialami oleh kita dalam kehidupan sehari-hari. ”Mahasiswa FBS memang nakal, tapi kenakalan dalam berbahasa dan berseni akan melahirkan kreator-kreator handal yang penuh gagasan untuk melakukan perubahan. Jadi, mulailah menulis jangan mulai bagaimana cara menulis, tuangkan gagasan sekarang juga dalam bentuk tulisan, mulailah skripsi dengan berdialog dengan pembimbing, niscaya kalian akan menjadi penulis yang sukses.” Demikian kalimat-kalimat motivasi Pak Minto yang sempat membuat hening sejenak Ruang Auditorium.
Setelah sesi tanya jawab berlangsung, kegiatan ini diakhiri dengan dialog antara mahasiswa dengan para pembimbing masing-masing jurusan. Mereka dikonfirmasi kemajuan skripsi yang telah ditulis dan menandatangani perjanjian dan perencanaan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan skripsi. (Setiawan)