Guna mengurangi dominasi guru dan menambah peran siswa dalam pembelajaran matematika, pendekatan-pendekatan pembelajaran matematika yang konstruktivistik merupakan pilihan yang pertama. Contoh dari pendekatan ini adalah pendekatan inkuiri, open ended, penemuan, matematika realistik, kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, dan saintifik.
Demikian dikatakan Dr. Sugiman, pakar pendidikan Matematika yang juga Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY pada acara Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di Ruang Sidang UNY, Sabtu (14/11/2015). Pembicara lain pada seminar yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ini yaitu Prof. Dr. Rer. Nat. Dedi Rosadi dari UGM.
Dijelaskan Sugiman, ruh matematika adalah pemecahan masalah sedangkan masalah itu sendiri dapat dikaji dari perspektif yang berbeda-beda dan akibatnya matematika bersifat dinamis, fleksibel, tumbuh, dan berkembang seiring dengan perubahan dan perkembangan masalah itu sendiri. Dengan demikian belajar matematika menjadi tidak bermakna manakala hanya sekedar hafalan tanpa pemecahan masalah.
Melatih siswa agar mampu dalam memecahkan masalah dapat diawali dengan memberikan problem-problem yang tidak biasa dipikirkan oleh siswa akan tetapi konteksnya sangat dikenal. Sebab ciri-ciri soal pemecahan masalah adalah masalah tersebut dikenal oleh siswa, siswa tertantang untuk menyelesaikan, akan tetapi siswa belum mempunyai cara dalam menyelesaikannya.
Sementara itu Dedi Rosadi menjelaskan bahwa dalam metodologi pembelajaran computer assisted learning (CAL), proses belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer atau secara lebih luas, fasilitas teknologi informasi. Dedi juga membahas metodologi CAL untuk pembelajaran Statistika dan Matematika dengan bantuan software-software yang bersifat Freeware dan/atau Open Source.
Pada bagian lain Dedi memberikan best-practices pemanfaatan metode ini di masa dulu dan sekarang dalam proses belajar mengajar di lingkungan Program Studi Statistika UGM menggunakan software open source. (witono)