Ketika masuk di era globalisasi seperti ini, guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Guru tetap memiliki peran utama, yakni mengupayakan agar terjadi interaksi antara siswa dengan sebanyak mungkin sumber belajar, terutama media audio.
"Proses belajar hanya terjadi jika terjadi interaksi antara pembelajar dengan sumber belajar, guru hanya salah satu jenis sumber belajar. Semakin banyak sumber belajar, kemungkinan terjadi proses belajar semakin besar," ungkap Kepala BPMRP Pusat Teknologi Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kemendikbud Aristo Rahadi, dalam Seminar Nasional Pendidikan Karakter Anak Melalui Media di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (FIP UNY), Senin (7/9/2015).
Seminar yang diadakan oleh mahasiswa PPL dari Jurusan TP angkatan 2012 ini mengangkat hal media pembelajaran karena saat ini kita hidup di era digital yang membuat anak-anak tak asing dengan beragam media audio maupun visual. Bahkan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian dari hidup.
Pada seminar ini media audio lebih ditonjolkan untuk menjadi salah satu peran sumber belajar selain guru. Asalkan, audio tersebut tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan. Pembelajaran dengan media audio, misalnya, sangat praktis, murah, mudah diterapkan, dan cocok dengan tingkat kesiapan anak, kata Aristo lagi. "Semua jenis media punya kelebihan dan kekurangan, itu pasti. Media audio sendiri mampu menciptakan imajinasi anak dan menumbuhkan karakter," jelasnya.
Hal ini diamini dosen PG-PAUD FIP UNY Nelva Rolina, M.Pd. yang menyampaikan, sistem pembelajaran sesuai karakter anak, mulai dari pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning), menarik (attractive learning), hingga aktif yang semuanya terakumulasi dalam global learning, menitikberatkan pada kedua belah otak kanan dan kiri dengan baik.
Pembentukan karakter sendiri, disesuaikan dengan budaya Indonesia yaitu berbudi luhur, cerdas, dan beragama. Karakter juga bisa diartikan jalan hidup yang berkembang melalui nilai dan keyakinan serta tidak bersifat universal. "Jadi, pembentukan karakter anak usia dini bisa melalui kegiatan bermain melalui perantara media pembelajaran audio," tambahnya lagi. (ant/rfa)