Gelaran English Camp 2015 akhirnya resmi ditutup dengan sukses, Minggu (6/9/2015) di tengah rerimbunan tanaman salak dan juga tentramnya suara gemericik air sungai di desa wisata Pulesari, Turi, Sleman. Mengangkat tema “Water Dries, the World Cries,” yang juga sesuai dengan karakteristik desa wisata yang menonjolkan wisata air ini, tiga hari gelaran English Camp 2015 (4—6/9/15) berlangsung sukses dan penuh canda tawa tanpa meninggalkan esensi materi yang dituju.
Dibuka pada hari Jumat oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengambangan, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. di Kelas A KUIK UNY, gelaran tahunan ini terus diminati tiap tahunnya. Terbukti, tahun ini kuota peserta sejumlah 50 mahasiswa kembali terpenuhi dengan keterwakilan masing-masing fakultas. Seakan menyatu dengan tema, para peserta pun dibagi menjadi empat kelompok yang namanya berasal dari empat sungai besar di empat benua, yaitu Mekong (Asia), Victoria (Afrika), Thames (Eropa) dan Amazon (Amerika).
Dalam sambutannya, Suwarsih menunjukkan rasa senang dan apresiasinya pada peserta yang telah mendaftar. “Kalian yang mendaftar English Camp tahun ini adalah lima puluh orang spesial dari sekitar tiga ribuan mahasiswa UNY yang berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas dari UNY berupa English Camp ini,” sambutnya. Guru Besar Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini juga menyatakan pentingnya kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni bagi mahasiswa saat ini. “Bahasa Inggris adalah salah satu senjata untuk membuat masa depan menjadi lebih cerah. Beruntunglah kalian yang ada di hadapan saya hari ini,” serunya. Tak lupa, Suwarsih juga memberikan materi Cross Cultural Understanding untuk membuka gelaran English Camp kali ini.
Dari UNY, para peserta diberangkatkan menggunakan satu bus dan empat mobil menuju desa wisata Pulesari di ujung utara provinsi DIY. Sampai di desa yang hanya berjarak beberapa kilometer dengan provinsi Jawa Tengah ini, para peserta langsung disambut dengan teduhnya kebun salak serta gemericik air pegunungan yang terus mengalir tanpa henti.
Hari pertama di Pulesari ini dibuka dengan materi kelas Discussion Skills Theory and Practice oleh dosen-dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Malamnya, para peserta dimanjakan dengan agenda Movie Screening mengangkat film “Erin Brockovich.” Film besutan Steven Soderbergh yang bercerita tentang upaya dari seorang aktivis dalam mengusut kasus polusi air ini sukses menjadikan malam di Pulesari menjadi lebih hangat dengan bahasan air yang sesuai dengan tema yang diusung English Camp kali ini. Diskusi pun digelar setelah film selasai diputar dengan banyak peserta yang unjuk gigi dalam menyampaikan pandangannya akan pesan dari film ini.
Pagi hari yang dingin membuka hari kedua gelaran English Camp yang telah dimulai dari tahun 2012 ini. Pukul 05.30 WIB, peserta sudah berkumpul di pelataran pendopo Pulesari untuk membuka hari dengan senam bersama. Senam usai, peserta pun langsung diajak untuk menjelajahi sungai yang menjadi wisata andalah desa wisata ini.
Beberapa temuan adanya sedimentasi air sungai pun ditemukan salah seorang peserta di aktivitas ini. “Warna kuning dipinggiran sungai ini adalah contoh sedimentasi air sungai,” terang Diana, salah seorang peserta English Camp dalam bahasa Inggris yang lancar. Belum usai adrenalin yang terpacu dari aktivitas di sungai, agenda kelas English for Socializing with Instructors and Foreigners hadir untuk meredakan euforia bermain air. Malam menjelang, pendopo disulap menjadi arena panggung pentas seni dan penampilan puncak dari peserta English Camp kali ini. Totalitas jelas terlihat dari penampilan peserta. Berbagai macam aksesori dan hiasan penunjang penampilan menambah serunya agenda puncak hari kedua ini.
Outdoor language games dan Treasure Hunt sudah menunggu di hari ketiga. Mereka yang telah tergabung di empat grup dari awal kembali dipecah menjadi lima grup di hari terakhir ini. Kedua aktivitas tersebut berlangsung cukup sengit dengan adanya rivalitas antar kelompok untuk menjadi pemenang. Hari terakhir ini akhirnya ditutup dengan upacara penutupan oleh Arumi Savitri Fatimaningrum, M.A. “Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi teman-teman semua serta kerja keras dari panitia. Kami tunggu di English Camp tahun depan,” tutupnya dalam bahasa Inggris yang lancar.
Peserta pun mengapresiasi gelaran English Camp kali ini. “Agenda seperti English Camp ini memberikan banyak manfaat bagi saya. Kemampuan bahasa Inggris saya semakin meningkat dan saya mendapatkan banyak teman baru. Terima kasih English Camp!, semoga terus berlanjut sampai tahun-tahun ke depan,” tutup Reno, salah seorang peserta, sambil mengamini. (Yuhda)