Standart isi pembelajaran pada era sekarang tidak hanya mempertimbangkan aspek knowledge semata, tapi aspek afektif dan skill juga menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian. “Ada mahasiswa mendapat nilai bagus tapi skillnya buruk jangan harap mendapatkan nilai baik.” Demikian ungkap Wakil Dekan I FE, Nurhadi, M.M. dalam Workshop Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester pada Selasa (25/8/2015) di Laboratorium Pemasaran UNY Kampus Wates. Acara ini dihadiri oleh Kepala Prodi dan dosen pengampu mata kuliah D3 Ekonomi FE UNY.
Lanjut Nurhadi, Standart Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi lulusan yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran. Dalam pengembangan capaian pembelajaran diawali dengan mencari peran yang akan dihasilkan dari lulusan prodi dan akan dirumuskan menjadi profil lulusan prodi. Dari profil lulusan prodi dapat dijabarkan kemampuan yang perlu dikuasai agar dapat berperan di masyarakat yang kemudian dapat dirumuskan menjadi Learning Outcomes Prodi. Dari Learning Outcomes Prodi sudah dapat ditentukan mata kuliahnya.
“Dalam merancang rumusan mata kuliah berdasarkan pada hal-hal yang bersifat spesific mampu menggambarkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap/perilaku dengan jelas. Measurable, mempunyai target atau hasil yang dapat diukur sehingga dapat dicapai oleh mahasiswa. Achievable, kemampuan yang dirancang dan dapat dicapai oleh sebagaian besar mahasiswa. Realistic, kemampuan yang dirancang merupakan sesuatu yang wajar dan Time Bound, kemampuan mahasiswa menyelesaikan kegiatan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan,“ tambah Nurhadi.
“Para mahasiswa dalam pengalaman belajarnya menggunakan model learning activites seperti berdiskusi, menelusur referensi, mewawancarai narasumber, melakukan pengamatan dan atau melakukan kegiatan-kegiatan belajar termasuk mengerjakan tugas-tugas belajar,” tambah Nurhadi.
Dalam pembukaan workshop, Sekretaris Bidang I, Isroah, M.Si. menyampaikan bahwa workshop ini sebagai tindak lanjut dari workshop yang telah diselenggarakan di fakultas. “Workshop ini juga sebagai ajang tanya jawab bagi para dosen untuk lebih memantapkan tentang rencana pembelajaran yang disusun. Untuk lebih gamblang lagi tentang perbedaan tentang S1 dan vokasi,” jelas Isroah. (Tusti)