Universitas Negeri Yogyakarta meraih persentase kelulusan peserta Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) tahun 2015 cukup tinggi. Dari 947 peserta tes online, 75% atau 712 peserta berhasil lolos seleksi. Peserta yang lulus tes wawancara dan kesehatan sebanyak 552 orang sedangkan kuota SM3T UNY tahun ini sejumlah 400 orang ditambah 20 orang cadangan, sehingga ada 132 orang yang dikirimkan ke LPTK lain yang masih kekurangan peserta, di antaranya Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Negeri Malang.
SM3T UNY tahun 2015 akan ditempatkan di 7 kabupaten di Indonesia di mana 3 di antaranya merupakan lokasi baru yang belum pernah dipakai oleh UNY. Tiga kabupaten baru tersebut yaitu Kabupaten Sambas dan Bengkayang di Kalimantan Barat serta Kabupaten Merauke di Papua. Sedangkan 4 kabupaten lainnya adalah Malinau di Kalimantan Utara, Gayo Lues di Aceh serta Alor dan Ngada di Nusa Tenggara Timur. Jumlah peserta yang akan ditempatkan di Gayo Lues 70 orang, Malinau 70 orang, Ngada 70 orang, Alor 60 orang, Merauke 40 orang, Sambas 50 orang, dan Bengkayang 50 orang.
Sebelum peserta diberangkatkan menuju lokasi SM3T, Universitas Negeri Yogyakarta bekerjasama dengan Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta mengadakan pelatihan prakondisi bagi peserta SM3T yang berlangsung di UNY dan AAU Adisutjipto Yogyakarta sejak tanggal 3 hingga 17 Agustus 2015. Pelatihan ini diadakan agar mereka lebih siap diterjunkan dalam wilayah baru dengan materi sosialisasi kurikulum 2013, manajemen sekolah, pembelajaran pada kondisi khusus, posdaya, kepramukaan, P3K, UKS, survival, kedisiplinan, pendekatan sosial kemasyarakatan, wawasan kebangsaan, bela negara, dan sebagainya. Narasumber yang akan mengisi kegiatan prakondisi berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sasaran, Kejaksaan Agung, BKKBN, AAU, dan UNY.
Kegiatan Prakondisi dibuka di Ruang Sidang Utama Rektorat pada Senin 3 Agustus 2015 oleh Wakil Rektor I UNY, Wardan Suyanto, MA., Ed.D dengan ucapan selamat pada para peserta SM3T UNY yang telah lolos seleksi. “Tanggapan masyarakat di daerah 3T cukup positif,” kata Wardan Suyanto, M.A., Ed.D. WR I UNY juga berpesan agar peserta SM3T yang telah terpilih ini dapat meneruskan dan mennimba pengalaman yang diperoleh pada angkatan terdahulu.
Koordinator SM3T UNY, Moh. Slamet, M.S. mengatakan program SM3T adalah program pengabdian sarjana kependidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan pendidikan di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan program Pendidikan Profesi Guru. “Menurut rencana para peserta akan diberangkatkan ke lokasi mulai tanggal 19 Agustus 2015,” kata Moh. Slamet, M.S.
Dari 400 peserta yang mengikuti prakondisi ini, selain dari UNY juga berasal dari perguruan tinggi lain. Keseluruhan peserta terdiri dari program studi: PGSD, PAUD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik, Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan IPA, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik Otomotif, Pendidikan Ekonomi serta Pendidikan IPS. Kompensasi dari program ini adalah peserta sarjana pendidik berhak mengikuti Pendidikan Pelatihan Guru (PPG) bersama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berasrama. (dedy)