Sarjana Mengajar di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (SM3T) sudah akrab ditelinga masyarakat Kabupaten Ngada karena telah terbukti SM-3T membantu memenuhi kebutuhan pendidik di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Selain dikenal karena tugas pokoknya sebagai guru bantu di sekolah-sekolah daerah terpencil, SM-3T juga dikenal berkat kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan yang diikuti maupun dibuat. Baik kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan masing-masing guru di kampung tempat mengajarnya maupun kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan secara berkelompok sebagai satu kesatuan tim guru SM-3T di Kabupaten Ngada.
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru SM3T Kabupaten Ngada adalah kegiatan Posdaya Kesehatan “Senyum Sehat dari Ngada” yang merupakan kampanye gerakan sehat gosok gigi & cuci tangan secara masal yang dilaksanakan di sekolah dasar yang ada di Kabupaten Ngada. Kegiatan yang berlangsung belum lama ini bertujuan memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi yang dimulai dari anak-anak sekolah dasar sebagai generasi penerus putra putri daerah yang akan memajukan daerahnya.
Menurut salah satu guru SM3T Ngada, Nur Kholiq, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Ngada, sehingga seluruh pendanaan kegiatan di tujuh kecamatan diback-up oleh Pemerintah Daerah melalui APBD Kabupaten Ngada sebesar Rp35.000.000,00. Kegiatan ini juga ditanggapi positif oleh BPJS Kesehatan, PT. Lion Jakarta, JNE Pusat, Kopdit Sangosay Bajawa, KSU Rukun Jaya, dan para donatur, yang membantu memberikan dukungan materi dan non materi untuk kelancaran kegiatan ini.
“Kegiatan ini juga menjalin kerjasama dengan beberapa institusi di Ngada” kata Nur Kholiq. Kerjasama tersebut dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ngada dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda & Olahraga (PKPO) Kabupaten Ngada. Berkat Kedua Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) tersebut, kegiatan ini dapat terencana dengan baik dan mendapat kesempatan untuk dijadikan Program Kerja Daerah Kabupaten Ngada.
Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini dijadikan pilot project oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada. Posdaya dilaksanakan di tujuh sekolah dasar yang tersebar di tujuh kecamatan yaitu SD S. Zeu Christian College Kecamatan Golewa Barat, SDN Wate Kecamatan Riung Barat, SDI Malafa’i Kecamatan Wolomeze, SDN Kuwuk Kecamatan Riung, SDN Malakiku Kecamatan Bajawa Utara, SDK Ngedusubha Kecamatan Golewa Selatan, dan SDN Rutojawa di Kecamatan Jerebu’u.
Bentuk kegiatannya berupa pendidikan dan pembiasaan perilaku hidup sehat kepada anak-anak Sekolah Dasar di Kabupaten Ngada. Kegiatan dilakukan terutama terhadap kesehatan gigi, mulut dan kebersihan tangan. Di antaranya senam sehat cuci tangan, senam sehat gosok gigi dan gosok gigi bersama serta Seminar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang disampaikan oleh para dokter gigi dan praktisi kesehatan di bawah naungan dinas kesehatan Kabupaten Ngada.
Guru di SMK Sanjaya Bajawa tersebut mengungkapkan bahwa tingginya kepekaan sosial dan empati dari para guru SM-3T yang membuat kegiatan ini dapat terwujud. Berdasarkan pengamatan disekolah tempat mengajar masing-masing, keprihatinan para guru SM-3T terhadap kebersihan badan tertutama kebersihan gigi dan mulut sangat tinggi. Para guru SM-3T beranggapan proses pembelajaran yang baik merupakan proses interaksi dua arah antara guru dan siswa.
Proses tersebut menjadi kurang nyaman, jika kondisi kebersihan terutama gigi dan mulut para siswa memprihatinkan. “Padahal kesehatan merupakan kunci dari segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia, jika tubuh tidak sehat maka aktivitas akan terganggu dan hasilnya tidak akan maksimal” tutup Nur Kholiq. (dedy)