Sampah memang selalu menjadi permasalahan di berbagai tempat. Jumlah setiap harinya semakin bertambah banyak. Pemerintah telah berusaha untuk mengatasi masalah sampah dengan menyediakan tempat khusus pembuangan sampah, namun permasalahan ini belum selesai, karena tempat yang disediakan oleh pemerintah semakin lama akan semakin penuh, dan apabila sudah penuh maka pemerintah akan membuka tempat pembuangan akhir sampah yang baru. Hal ini dapat mengakibatkan seluruh daerah penuh dengan sampah. Oleh karena itu, pemulung mempunyai arti penting dalam pemberdayaan sampah. Pemulung dapat dikatakan sebagai penyelamat lingkungan, keberadaanya sangat diperlukan dalam proses daur ulang sampah.
Dari uraian tersebut sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam kelompok PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) yang diketua oleh Muhamad Shobirin (Teknik Elektronika) telah mengadakan salah satu kegiatan pengabdian. Tim ini beranggotakan empat orang terdiri dari Athoourrohman (Kimia), Ardi Aprilianto (Pend. Teknik Otomotif), Iis Ernawati (Pend. Teknik Informatika), dan Puteri Cahyaningrum (Matematika) berinisiatif membuat konsep desa wisata yang diberi nama ATOKGAR (A Tour on The Dark Garden): konsep desa wisata guna meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di dusun Ledhok, Timoho, Muja Muju, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat serta untuk memberikan pelatihan dan pengembangan daur ulang sampah kepada para pemulung. Salah satu realisasi program ini adalah pelatihan membuat kerajinan dari sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang. Kegiatan ini melibatkan sebagian warga yang berprofesi sebagai pekerja tetap dan para pencari sampah.
Program ini terdiri dari beberapa kegiatan di antaranya yaitu: (1) persiapan umum dengan melibatkan perangkat dusun serta mitra, (2) sosialisasi konsep desa wisata kepada warga, (3) pelatihan kerajinan sampah dan marketing, (4) pelaksanaan ATOKGAR dan terakhir (5) evaluasi.
Diharapkan program ini dapat membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah masyarakat Ledhok Timoho terutama masalah perekonomian dan kebersihan yang menjadi hal paling bermasalah di dusun Ledhok Timoho. Juga dapat mengembangkan konsep desa wisata yang dapat menunjang perekonomian warga yang lebih layak serta dapat mengembangkan ekonomi kreatif dari hasil kerajinan sampah plastik. (Atho)