Rektor Universitas Negeri Yogyakarta sekaligus Ketua Tim Pengawas UN DIY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA, memantau pelaksanaan ujian nasional di MAN Maguwoharjo Sleman, Senin, 15 April 2013. Di sekolah ini terdapat delapan siswa tunanetra yang mengikuti ujian yang terbagi dalam dua ruang kelas sesuai dengan jurusannya yaitu IPS dan agama.
Di sini Ketua Tim Pengawas UN DIY menemukan adanya kesulitan para penyandang tunanetra ini dalam mengerjakan soal ujian nasional, karena naskah soal hanya berupa huruf braille tanpa disertai naskah konvensional. Sementara banyak siswa yang belum mahir membaca huruf braille khususnya bagi mereka yang mengalami kebutaan tidak sejak lahir.
Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA mengatakan naskah soal dalam huruf braille memang sudah memenuhi kebutuhan siswa tunanetra dan low vision, hanya saja karena tidak setiap siswa tunanetra berkemampuan membaca huruf braille dengan baik maka ke depan perlu disertai naskah tertulis konvensional untuk memudahkan pengawas membacakan soal.
“Idealnya naskah ujian bagi peserta berkebutuhan khusus ada tiga jenis yaitu konvensional, braille, dan audio visual” kata Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA.
Kepala Sekolah MAN Maguwoharjo, Drs. H. Bukhari Muslim, M.Pd.I., berharap bahwa permasalahan yang terjadi bisa sebagai koreksi untuk pelaksanaan UN tahun berikutnya karena, “Banyak siswa belum terbiasa dengan huruf braille tiap ulangan juga selalu dibacakan, apalagi selama ini tidak ada buku paket khusus menunjang pembelajaran mereka” tutup Drs. H. Bukhari Muslim, M.Pd.I. (KR/SM)