BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) UNY secara pasti telah menjadi program dengan perkembangan positif yang sangat cepat. Sebagai bukti, salah satu mahasiswa Darmasiswa UNY berhasil menyabet juara II nasional lomba pidato berbahasa Indonesia di Padang, Sumatera Barat. Setidaknya, itu yang diamini serta disetujui oleh berbagai institusi pendidikan lainnya di Indonesia. Terbukti, Rabu (27/5/2015), empat perwakilan dari Kantor Internasional (KI) ITS datang berkunjung guna mengintip rahasia BIPA UNY dalam membentuk pola pembelajaran yang kian terbukti kualitasnya.
Perwakilan dari KI ITS yang dipimpin langsung oleh Dr. Maria Anityasari, Kepala KI ITS, tersebut diterima dengan hangat oleh Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., beserta Sekbid Kerjasama Luar Negeri (KLN) KUIK, bagian kerjasama Pascasarjana UNY, serta staf KUIK di ruang Rapat Timur III B Rektorat UNY. “Jujur saja, ITS sangat kesulitan dalam membentuk pola pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing. Kami datang ke sini untuk belajar dari BIPA UNY yang kami rasa telah terbukti mempunyai program BIPA yang progresif,” tutur beliau di awal kunjungan.
Selain itu, beliau juga menceritakan beberapa kendala dari program BIPA ITS. “Posisi ITS tidak menguntungkan. Sebagai perguruan tinggi yang bercirikan teknologi dan sains, ITS tidak memiliki pola yang baku dalam pembelajaran Bahasa. Selama ini, pengajaran BIPA berasal dari UPT Pusat Bahasa yang belum punya kurikulum pengajaran BIPA,” tambah beliau.
Merespon hal tersebut, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., langsung berbagi rahasia pola pengajaran BIPA di UNY. Dosen Fakultas Teknik satu ini memulai dengan memaparkan beberapa hal yang menjadikan BIPA menjadi program unggulan di UNY. Selain itu, beliau juga berbagi mengenai langkah-langkah yang dilakukan BIPA UNY sebagai strategi internasionalisasi di UNY. Langkah-langkah tersebut dari paling awal adalah Bridging Course, Short Course, Annual Short, Credit Transfer, serta kerjasama di bidang lain.
Menginjak diskusi masalah teknis pelaksanaan pembelajaran BIPA di UNY, Lusi Nurhayati, M.App.Ling., sekretaris bidang KLN KUIK, membeberkan berbagai macam teknis program BIPA UNY. “Di awal mahasiswa asing masuk, kami mengadakan placement test untuk mengetahui kemampuan dasar Bahasa Indonesia mahasiswa asing tersebut,” jelas beliau. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris ini juga berbagi informasi mengenai jumlah efektif minggu bagi program BIPA selama satu semester, mekanisme pelaksanaan kelas dosen dan kelas tutorial serta program budaya yang menjadi nilai tambah dari BIPA UNY.
Pihak perwakilan dari KI ITS mengakui bahwa mereka semakin tercerahkan dengan adanya kunjungan kali ini. “Banyak sekali dari ide-ide yang diterapkan di BIPA UNY yang sama sekali belum terpikir oleh kami. Untuk itu kami berterima kasih untuk diskusi yang sangat mencerahkan ini,” tutup Dr. Maria Anityasari.
Sebagai penutup, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. menceritakan langkah ke depan BIPA UNY yang akan membuat kurikulum BIPA yang baku. “Semoga kurikulum tersebut bisa menjadi pioneer kurikulum yang bisa diadopsi oleh berbagai program BIPA di perguruan tinggi lain di Indonesia,” beliau mengamini. (Yuhda)