Seiring dengan kemajuan teknologi dan kehidupan masyarakat yang ingin serba cepat dan praktis, pola makan pun ikut bergeser. Sarapan dengan sereal instan merupakan salah satu pilihan yang mulai popular dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Sereal selama ini dikenal terbuat dari jagung, gandum, atau beras. Namun sekelompok mahasiswa FMIPA UNY berhasil membuat sereal dari biji gayam.
Pemanfaatan biji gayam sebagai sereal dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi biji gayam. Secara tidak langsung apabila masyarakat mulai menyukai biji gayam maka mereka akan membudidayakan tumbuhan gayam sebagai penghasil bijinya. Hal tersebut diharapkan mampu menjaga keberadaan tumbuhan gayam yang apabila dibiarkan pasti akan mengalami kelangkaan.
Lailatul Fitriyah dan Dwi Nugrohowati dari Prodi Pendidikan Biologi, Felita Aprilla Zora Prodi Pendidikan Fisika, Mariana Ramelan Prodi Pendidikan Matematika serta Niken Ambar Pratiwi Prodi Kimia mengolah gayam yang banyak terdapat di daerah Kalasan menjadi sereal. Lailatul Fitriyah mengatakan bahwa biji gayam dapat dimanfaatkan menjadi sereal karena memiliki asupan gizi yang baik bagi sistem pencernaan.
“Selain itu, biji gayam juga mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga dapat menggantikan peran nasi sebagai makanan pokok,” kata Lailatul Fitriyah. Selain itu, gayam memiliki kandungan zat antioksidan, kandungan ini berfungsi untuk kekebalan tubuh sehingga tubuh terjaga dari berbagai penyakit. Tanin merupakan unsur senyawa yang terdapat pada biji gayam ini berfungsi untuk membantu usus lebih cepat menyerap sari makanan tanpa gangguan mikroba lain yang mengganggu dan menimbulkan pembusukan sebelum proses.
Gadis kelahiran Blitar, 8 November 1995 tersebut mengungkapkan bahwa gayam memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang merupakan sumber energi yang tinggi. Selain itu terkandung pula mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan berfungsi sebagai pengatur fungsi tubuh. Biji gayam memiliki potensi nutrisi yang baik. Pengolahan biji gayam dapat dikembangkan untuk memberdayakan potensinya dalam perdagangan.
Dwi Nugrohowati menambahkan bahwa secara tradisional biji gayam dikonsumsi terutama dalam bentuk biji rebus. Biji gayam rebus bersifat kesat sehingga jika dikonsumsi bersifat mengenyangkan, tetapi sulit dicerna. “Ini yang menyebabkan masyarakat enggan untuk mengolah biji gayam tersebut” kata Dwi Nugrohowati. Biji gayam terasa hambar sehingga pada saat musim berbuah, buah gayam hanya dibiarkan berjatuhan dan hanya sebagian orang saja yang mau mengomsumsinya.
Menurut Felita Aprilla Zora, membuat sereal gayam cukup sederhana. “Sediakan saja tepung gayam, tepung terigu, tepung maizena, margarin, kuning telur, gula halus, cokelat bubuk, choco chip, pengembang dan vanili sebagai bahannya” ungkap Felita.
Cara membuat tepung gayam yaitu buah gayam dipilah kemudian dikupas dan diambil bijinya, kemudian dicuci bersih. Setelah itu biji gayam dijemur hingga kering lalu digiling menjadi tepung. Sedangkan cara membuat sereal gayam, bahan berupa tepung gayam, tepung terigu dan coklat bubuk dicampur. Sementara itu margarin dan gula halus dikocok sampai lembut, lalu masukkan kuning telur satu persatu sambil terus dikocok dengan mixer.
Langkah berikutnya, masukkan campuran tepung, coklat bubuk, dan pengembang sedikit demi sedikit hingga semua tercampur. Adonan lalu dikocok sampai kalis dan dapat dibentuk. Kemudian adonan dicetak sesuai selera dan hias dengan choco chip. Letakkan dalam loyang yang sudah diolesi dengan margarin. Panggang dalam oven selama 15 menit kemudian angkat dan dinginkan. Sereal gayam siap dihidangkan. (Dedy)